Ramadhan Berkah

Ahmad Safwan: Sebaiknya Menjadi Pemberi, Ketimbang Penerima Zakat

313
×

Ahmad Safwan: Sebaiknya Menjadi Pemberi, Ketimbang Penerima Zakat

Sebarkan artikel ini
Ustad Ahmad Safwan membawakan tausiah malam ke 22 Ramadhan di Masjid Agung Annur Luwuk, Rabu (12/04/2023). (Foto: Sofyan Labolo)

Luwuk Times — Ustad Ahmad Safwan menjadi pembawa tausiah malam ke 22 Ramadhan di Masjid Agung Annur Luwuk, Rabu (12/04/2023). Memanfaatkan durasi waktu 15 menit, Ahmad Safwan mengupas soal zakat.

“Saat ini kita memasuki malam ke 10 terakhir Ramadhan. Tentu kita akan berusaha semaksimal mungkin dapat menyelesaikan tahapan akhir di bulan suci dengan baik,” kata Ahmad Safwan.

Advertisement
Scroll to continue reading

Salah satu hal yang menjadi prioritas pada penghujung Ramadhan tahun ini adalah membayar zakat, baik fitrah maupun zakat mal.

Manusia kata Ahmad Safwan dalam menjalani kehidupannya ada 2 tujuan. Jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

Baca:  ASN Banggai Dimutasi, 13 Bulan Tukin Ditunda

“Tujuan jangan pendek itu adalah menjadi manusia yang baik di dunia. Sedang tujuan jangka panjang, menjadi baik di akhirat,” kata Ahmad.

Dalam rangka meningkatkan kualitas diri atau jiwa yang baik, satu hal yang perlu kita lakukan. Yakni apa yang dilakukan dapat bermanfaat bagi orang.

Dan pada 10 hari terakhir Ramadhan ini, salah satu tugas kita adalah membayar zakat.

“Zakat itu tugas kemanusiaan. Meski harta kita banyak, tapi tidak punya jiwa yang baik, tentu tidak akan tercapai,” katanya.

Selanjutnya, kita butuh harta yang bersih. Untuk membersihkan harta itu, solusinya adalah membayar zakat. Hal ini seiring dengan tujuan jangka panjang. Yaitu menuju akhirat yang baik.

Baca:  DPW NasDem Bersama NSL Bagi 13.500 Paket Iftar

Zakat itu penting. Karena mengajari kita sebagai manusia sosial, yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan peduli dengan sesama.

Karena pentingnya zakat, sambung Ahmad, di dalam Alquran disebut sebanyak 115 kali.

“Meski kita orang shaleh, tapi tidak peka dengan sesama, maka sangat diragukan keshalehannya,” ucapnya.

Maka saran Ahmad, jadilah Muzaki yang baik. Baik itu zakat fitrah maupun zakat mal atau zakat harta.

Satu yang menjadi penegasan Ahmad. Sebaiknya menjadi pemberi zakat, ketimbang sebagai penerima zakat. * yan