Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times — Asprov PSSI Sulteng mengutuk keras pernyataan asisten pelatih Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
Melalui media sosial (Medsos), asisten pelatih Bangkep Amran menuding ada konspirasi sehingga meloloskan skuad Banggai masuk 8 besar melalui point fair play.
Bentuk reaksi Asprov PSSI Sulteng itu dibuktikan dengan menggelar rapat, bertempat hotel Grand Soho, Minggu (11/12/2022).
Dalam rapat itu hadir sejumlah pihak berkompoten.
Mereka adalah Harry Sumampow sebagai Sekum Asprov PSSI Sulteng, Abd Rahman technikal delegate (TD), Sumitro Aliwu Panpel, Hadi Pratama offisial Bangkep dan Anas Marda selaku panitia disiplin.
Dalam rapat itu memutuskan agar Asisten Pelatih Bangkep mengklarifikasi sekaligus meminta maaf secara tertulis. Termasuk minta maaf dalam bentuk video via medsos.
Asprov PSSI Sulteng memberikan waktu somasi itu selama 1×24 jam.
Sebelumnya, Ketua Asprov PSSI Sulteng, Adiyanto Rasyid mengingatkan kepada seluruh perangkat pertandingan cabor sepak bola agar mengedepankan aturan.
Tidak tebang pilih dalam mengambil keputusan.
Point Fair Play
Sekedar mengingatkan, Asprov PSSI Sulteng sebelumnya meloloskan skuad Banggai masuk 8 besar.
Itu setelah skuad tuan rumah kalah akumulasi kartu kuning dengan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Selama babak penyisihan grup A, kesebelasan Bangkep mengantongi 7 kartu kuning. Sedang Kabupaten Banggai hanya 5 kartu kuning.
Baca juga:
https://luwuktimes.id/kesebelasan-banggai-lolos-dari-lubang-jarum/
Atas dasar point fair play itulah sehingga tim sepak bola Kabupaten Banggai menjadi runner up grup A. *
