Luwuk

Bunyi Sirene Ambulance Bikin Tambah Resah Warga Luwuk

211
×

Bunyi Sirene Ambulance Bikin Tambah Resah Warga Luwuk

Sebarkan artikel ini
(Ilustrasi Radar NTT)

Reporter Sofyan Labolo

LUWUK, Luwuk Times— Warga Kota Luwuk mengaku resah dengan mendengar bunyi sirene ambulance. Pasalnya, raungan bunyi kendaraan berwarna putih itu terdengar setiap saat.

Advertisement
Scroll to continue reading

“Mulai pagi, siang sampai malam, sirene ambulance terus berbunyi. Terus terang kami resah mendengarnya,” keluh warga Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk, Udi kepada Luwuk Times, Jumat (30/07).

Bunyi sirene ambulance di siang hari, mungkin masih ditolerir warga. Sebab disaat itu mobilisasi kendaraan di jalan raya masih padat. Sehingga dapat menghalangi jalur kendaraan ambulance saat melintas.

Baca:  Bahas Konservasi BCF Teluk Lalong Luwuk, Kajari Banggai Kumpul Aktivis Lingkungan

Tapi sambung Udi, bunyi alarm ambulance terdengar sampai malam hari. Padahal di malam hari, kendaraan yang melintasi jalan raya sudah berkurang.

“Mestinya tidak perlu lagi sirene ambulance dibunyikan malam hari. Kan kendaraan sudah kurang sehingga tidak mengganggu ambulance melintas,” kata Udi.

Jangan sampai sambung dia, ini menjadi modus untuk membuat warga panik dan resah, menyusul terus bertambahnya pasien Covid-19.

“Pemerintah harus bijak. Jangan bikin warga tambah resah di era pandemi ini, dengan modus sirene ambulance terus saja dibunyikan setiap saat,” kata Udi.

Baca:  Ketua DPRD Banggai Dukung Banggai Sakti Kelola Petikemas

“Jangan pula, hanya menyuplai APD, lantas sirene ambulance dibunyikan. Saya kira masyarakat perlu sidak, ketika ambulance membunyikan sirene saat melintas. Jangan sampai tidak ada pasien di dalamnya,” tambah Udi.

Sementara itu, Sugi warga Kelurahan Bungin Kecamatan Luwuk berpendapat beda soal sirene ambulance.

Kata dia, warga harus tetap waspada terhadap virus corona, yang sampai saat ini penyebarannya makin tidak terkendali.

“Jadikan bunyi sirene ambulance yang setiap saat terdengar itu sebagai bentuk waspada dan tetap berikhtiar,” kata Sugi. *