Banggai

Cegah Zoonosis, Begini Gebrakan Disnak Keswan Kabupaten Banggai

264
×

Cegah Zoonosis, Begini Gebrakan Disnak Keswan Kabupaten Banggai

Sebarkan artikel ini
Drh. Sulistya Tri Widodo

LUWUK, Luwuk Times.ID— Penelitian World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 75 persen penyakit baru yang ditemukan sedekade terakhir berasal dari penularannya berasal dari hewan (Zoonosis).

Cara penularannya pun beragam. Mulai dari kontak tidak langsung, kontak langsung, hingga konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Banggai, Drh. Sulistya Tri Widodo, kepada LuwukTimes belum lama ini, mengungkapkan jika menjaga kesehatan hewan yang akan dikonsumsi berperan penting dalam mencegah penyebaran zoonosis.

Untuk itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan aktif melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan ternak milik masyarakat.

Baca:  Pemberian Penghargaan dan Bantuan Baznas, Warnai Upacara Penurunan Bendera di Luwuk Banggai

Baik dilakukan oleh petugas kesehatan hewan yang ada di setiap kecamatan, ataupun pemilik dapat membawa ternaknya yang sakit langsung ke Puskeswan yang berada di Toili Barat, Masama, dan Balantak.

“Hewan ternak yang sakit, disarankan untuk tidak dipotong, terlebih dikonsumsi. Meskipun hewan yang sakit telah diobati atau disuntik. Tetap harus menunggu tiga hingga empat minggu untuk memastikan kondisi kesehatan hewan.” imbuh Sulistya.

Sementara itu, mengenai jaminan keamanan dan higenitas daging ternak yang konsumsinya kian meningkat setiap hari-hari besar seperti Ramadhan, Idul Fitri atau Idul Adha.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Asmiarti Yinata, menunjukan kuncinya berada pada pengawasan di Rumah Potong Hewan (RPH).

Baca:  Jumlah ASN 7.900-an, Bupati: Kok Masih Merasa Kurang?

Pengawasan selalu ada di setiap kecamatan, khusus di Luwuk kita fokus di RPH dan Pasar Unjulan. Kita periksa untuk memastikan keamanan daging dan mengetahui penyakit apa yang sedang menjangkiti hewan ternak.

Khusus Idul Adha, terdapat pemeriksaan antemortem terhadap hewan-hewan kurban di RPH dan pengepul. Sehingga, ketika ada temuan seperti cacing hati, kita bisa cari tahu dari mana sumbernya dan cegah supaya tidka menyebar. tutupnya. *

Baca juga: Pandemi Covid-19 tak Pengaruhi Produksi Ternak di Banggai

(man)

error: Content is protected !!