Pilkada

Enam Sesi, Selama 2 Jam Lebih Tiga Paslon Saling Serang

523
×

Enam Sesi, Selama 2 Jam Lebih Tiga Paslon Saling Serang

Sebarkan artikel ini
Tiga paslon usai debat publik putaran I foto bersama. (Foto: Sofyan)

Calon wakil bupati Furqanudin Masulili menambahkan, pelatihan wirausaha sangat perlu. Dan itu dilakukan mendasari potensi di masing-masing desa. Pemuda juga akan diberi ketrampilan. Dengan demikian, mereka akan siap pakai dan bisa berdaya saing. “Kabupaten Banggai diincar investor. Makanya kita siapkan pemuda potensial,” kata Furqan.

Calon bupati nomor urut 3, Herwin Yatim memberi tanggapan terhadap jawaban paslon nomor urut 2.

Kata kandidat petahana ini, ekonomi kreatif tidak hanya BUMDes. Malah program BUMDes itu sangat merogoh kocek APBD. “BUMDes bisa habiskan Rp150 miliar. Bukan mustahil akan terpotong gaji ASN.

Amirudin memberi jawaban atas tanggapan Herwin. Selama ini APBD Banggai hanya mengandalkan DAU, DAK dan DID. Padahal sumber daya alam sangat berlimpah. Olehnya tegas Amirudin, kita bangkitkan ekonomi desa lewat BUMDes. “Kita gali sumber daya alam kita. Ada nikel dan gas. Itu sangat menopang kesejahteraan rakyat,” kata Amirudin.

Baca:  JOB Tomori Buka Peluang Bermitra Bagi Pengusaha Lokal

Banggai Mapan 24 menjadi pertanyaan moderator kepada paslon nomor 3. Herwin pun memberi jawaban dengan durasi waktu yang ditentukan. Diantaranya tentang penurunan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi hingga kartu nelayan dan petani sejahtera.

Calon bupati Sulianti Murad diminta menanggapinya. Kata dia, Sakip nilai A dan banyak penghargaan, tapi mengapa PAD mengalami kebocoran. Pertanyaan lain disampaikan calon wakil bupati Zainal Alihamu. “Soal kartu nelayan dan kartu petani sejahtera. Sebab kita turun lapangan, banyak nelayan dan petani mengeluh,” kata Zainal.

Tak hanya paslon nomor urut 1. Paslon nomor urut 2 juga menyerang. Amirudin dengan lantang berujar, tren pembangunan pemerintahan sekarang turun, yakni dari 7 menjadi 6. Begitu pula dengan kartu nelayan dan kartu petani sejahtera, bagi Amirudin itu hanya sekadar hiasan dompet semata. Padahal anggaran itu bersumber dari APBD. “Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi paslon nomor urut 3,” tandas Amirudin.

Baca:  Absen di Deklarasi, HY Sambut HEBAT di Depan Graha Pemda

Diserang dua arah, Herwin memberi jawaban. Soal sakip A kata Herwin bukanlah pihaknya yang mengejar. Akan tetapi itu merupakan reward dari pemerintah pusat kepada Pemda Banggai. Terkait dengan kebocoran PAD, Herwin menampik bukan di masa pemerintahannya.

“Bocor PAD itu bukan di jaman kami. Datanya silahkan lihat di Bawasda,” jawab Herwin.

Menyangkut pertumbuhan ekonomi yang disebut berada di angka 6 persen, Herwin protes. “Pertumbuhan ekonomi tidak turun sampai 6 persen. Paling rendah ada di 7 persen. Jangan sembarang bicara. Datanya resmi dari BPS,” kata Herwin.

Debat publik masuk pada sesi III. Di sesi ini tim pakar menyiapkan 6 pertanyaan. Karena hanya tiga paslon, maka hanya 3 pertanyaan. Paslon nomor urut 2 diberi kesempatan pertama mengambil lembaran pertanyaan yang masih tersegel. “Paslon nomor urut 2 memilih pertanyaan nomor A,” kata Abdullah Iskandar.

error: Content is protected !!