DPRD Banggai

Fraksi Gerindra Ragu Penyebab PAD Turun hanya Karena Pandemi

291
×

Fraksi Gerindra Ragu Penyebab PAD Turun hanya Karena Pandemi

Sebarkan artikel ini
Masnawati Muhammad. (Foto: Istimewa)

Reporter Sofyan Labolo

LUWUK, Luwuk Times— Tidak berbeda dengan fraksi lain di DPRD Banggai. Fraksi Partai Gerindra juga menerima keterangan Bupati atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun anggaran 2020, pada rapat paripurna di kantor DPRD Banggai, Rabu (30/06).

Tapi fraksi yang berpersonilkan empat legislator di semua daerah pemilihan (dapil) ini memiliki sejumlah catatan, yang tentu saja butuh jawaban dari pihak eksekutif.

Salah satunya terkait turunnya target pendapatan asli daerah (PAD). Fraksi Partai Gerindra meragukan bahwa penyebab menurunnya pendapatan, hanya karena faktor pendemi covid-19.

Baca:  Di Banggai Data Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tinggi, Tapi Dana Pencegahan Minim

Juru bicara Fraksi Partai Gerindra, Masnawati Muhammad dalam pandangan umumnya mengatakan, pada laporan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2020, target pendapatan asli daerah (PAD) tidak tercapai.

Fraksinya kata Masnawati menyadari bahwa penurunan pencapaian target salah satunya disebabkan dampak pandemi covid-19.

Akan tetapi sambung srikandi lalong asal dapil II ini, fraksinya butuh tambahan penjelasan, yakni apa faktor lain diluar dampak pandemi covid-19 yang mengakibatkan penurunan target PAD.

Sekaligus tambah Masnawati, apa upaya yang dilakukan oleh Pemda Banggai dalam memenuhi target yang telah ditetapkan.

Baca:  DPRD Banggai Usulkan Calon PAW ke KPU, Santo Gotia: Segera Kami Respon

Fraksi Gerindra juga berharap kepada Pemda Banggai agar terus menggali sumber-sumber pendapatan baru.

Termasuk mengoptimalkan sumber yang sudah ada, sesuai potensi ril, demi peningkatan PAD.

“Ini penting dilakukan mengingat biaya pemenuhan kebutuhan prioritas masyarakat yang sangat besar demi kesejahteraannya,” kata Masnawati.

Sebelumnya dalam keterangan Bupati atas LKPD tahun anggaran 2020, target PAD yang ditetapkan sebesar Rp233.408.172.191,83. Hingga per 31 Desember 2020 yang direalisasikan hanya Rp157.994.272,97 atau 67,69 persen. *

error: Content is protected !!