DKISP Kabupaten Banggai

Luwuk

JOB Tomori Halal bi Halal dengan Media di Luwuk, Visnu: Migas jadi Tulang Punggung

587
×

JOB Tomori Halal bi Halal dengan Media di Luwuk, Visnu: Migas jadi Tulang Punggung

Sebarkan artikel ini
Penulis: Sofyan Labolo
Relation security comdev manager JOB Tomori, Visnu C Bhawono menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu dari Panti Asuhan Aisyah Luwuk. (Foto: Sofyan Labolo)

Karena tanpa peran media, berita yang bertalian dengan migas sekaligus kontribusinya buat daerah dan negara tidak akan diketahui publik.

“Peran media sangat penting baik di SKK Migas maupun JOB Tomori. Tanpa media dan rekan jurnalis, maka berita terkait Migas dan kontribusinya tidak bisa dibaca oleh warga,” kata Visnu.

Migas Tulang Punggung

Migas saat ini sambung Visnu masih memegang peran penting dalam APBN, dalam menggeliatkan pembangunan. Meskipun kontribusi persentase semakin kecil, tapi secara rupiah semakin tinggi.

“Migas masih menjadi andalan beberapa puluhan tahun kedepan,” ucapnya.

Baca:  Ramadhan 1444 H, SKK Migas dan JOB Tomori Bagi 1000 Sembako

Bahkan tahun 2030 mendatang, target produksi 1 juta barel per hari.

Sesi foto bersama

“Sekarang tahun 2023. Tinggal 7 tahun lagi. Untuk tahun 2022 kita mencapai 600 ribu lebih barel per hari. Itu artinya kita masih punya gap 400 ribuan,” kata Visnu.

Nah, sementara kebutuhan nasional saat ini sebesar 1,5 juta barel per hari. Solusi untuk menutupi sisa dari besaran kebutuhan nasional itu tentu saja kata Visnu melalui kebijakan import.

“Dan impor itu harus ada anggaran sehingga harus menggerus APBN.

Intinya tekan Visnu, industri migas masih menjadi tulang punggung untuk kelangsung ekonomi Indonesia.

Baca:  16 Desa di Batui Selatan dan Moilong Terima Bantuan 4 Ribu Bibit Buah Produktif dari JOB Tomori

Sehingga pemerintah pusat selalu menyediakan sumber sumber lain. Tidak terkecuali di Kabupaten Banggai, yang sudah saatnya mulai berpikir untuk mencari sumber lain.

“Di pulau sebelah itu sudah ada kota hantu. Daerah yang dulu kaya migas kini jadi kota Hantu. Itu karena pemda nya tidak punya rencana jangka panjang,” ucapnya.

“Sebaiknya itu disadar sejak awal. Karena kalau tidak migasnya habis. Karena kita berkecimpung pada industri yang tidak terbarukan. Sehingga jangan kita berprilaku boros,” tambah Visnu. *

error: Content is protected !!