Bangkep

Ketua DPRD Banggai Kepulauan Sebut Penghianatan Buat Anak Daerah

665
×

Ketua DPRD Banggai Kepulauan Sebut Penghianatan Buat Anak Daerah

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Banggai Kepulauan Rusdin Sinaling
Ketua DPRD Banggai Kepulauan Rusdin Sinaling. (Foto: Istimewa)

Reporter Muh. Dahlan

SALAKAN – Ketua DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdin Sinaling marah besar.

Pemicunya, dokter spesialis yang notabene adalah anak daerah, tidak dipekerjakan pada Rumah Sakit Trikora. Padahal rumah sakit itu membutuhkan tenaga dokter.

Secara tegas Rusdin Sinaling menilai kebijakan itu sebagai bentuk penghianatan buat anak daerah.

“Dokter itu bernama Feldi Deki. Ia tinggal di Desa Mansamat Kecamatan Tinangkung Selatan Kabupaten Bangkep,” kata Rusdin Sinaling.

Dijelaskan Ketua DPRD Banggai Kepulauan, sebelum menjadi Dokter Spesialis, Feldi Deki adalah dokter aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Bangkep. Dan yang bersangkutan bekerja di Puskesmas Salakan sebelum menjadi Rumah Sakit Trikora.

Baca:  Tanggapan Pj Bupati Bangkep Soal Nakes RSUD Trikora Mogok

Setelah itu, ia melanjutkan sekolahnya menjadi Dokter Spesialis Bedah. Dan sekarang sudah menyelesaikan studinya itu sekaligus ingin menggabdi pada daerahnya.

Tapi apa lacur, Feldi Deki tidak terakomodir pada Rumah Sakit Trikora.

Feldi Deki sambung Ketua DPRD Bangkep ini sudah mengambil sejumlah langkah, agar bisa mengabdi. Akan tetapi sampai saat ini tidak ada titik terang.

“Dia (Feldi Deki) sudah melapor ke BKPSDM dan Sekda. Bahkan Bupati termasuk Direktur Rumah Sakit. Namun tidak ada titik terang. Itu dia katakana saat ketemu saya,” ungkapnya.

Mestinya pihak rumah sakit mengakomodirnya. Karena saat ini Kabupaten Bangkep kekurangan dua tenaga dokter. Dan sebagai solusi, gajinya sudah ditetapkan lewat APBD.

Baca:  Di Bangkep ada 200 Pemuda Buta Aksara, Begini Pesan Ihsan Basir

Kan lucu sambung Ketua DPRD Bangkep, pihak rumah sakit membuka pendaftaran dokter melalui online lewat Kemenkes.

“Nah sekarang sudah tiga yang mendaftar, dua melalui online dan satu orang mendaftar langsung, namun rumah sakit tidak menerima orang yang mendaftar langsung. Ini namanya penghianatan,” tegas dia.

Secara kelembagaan, DPRD Bangkep akan meminta kepada eksekutif untuk menyikapi persoalan ini. Kalaupun eksekutif bersikap dingin, maka DPRD akan mengundang untuk menggelar rapat dengar pendapat dalam rangka mencari solusi. *

error: Content is protected !!