Iklan

Kecamatan

Korban Jatuh dari Kapal belum Ditemukan, Pihak Keluarga Tidak Menuntut

406
×

Korban Jatuh dari Kapal belum Ditemukan, Pihak Keluarga Tidak Menuntut

Sebarkan artikel ini
Tim UPP Pagimana dan Polsek setempat bersiap-siap melakukan proses pencarian korban. (Foto: UPP Pagimana)

Reporter, Anto Yasin

PAGIMANA, Luwuk Times.ID—Peristiwa jatuhnya penumpang Masita (42) warga Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dari kapal motor (KM) Sabuk Nusantara 59 atau kapal Tol Laut Kamis (27/05/2021), hingga kini korban belum ditemukan.

Advertisement
Scroll to continue with content

Atas pertistiwa yang cukup menggegerkan itu, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pagimana (UPP-Pagimana) bersama Polsek Pagimana melakukan pencarian korban Sabtu (29/05) dengan menggunakan perahu motor nelayan atau pajala milik warga.

Kepala UPP-Pagimana, Nolvi Adolof kepada wartawan menjelasakan kronologi peristiwa yang viral di media sosial tersebut.

Korban saat itu akan berangkat ke Gorontalo dalam keadaan sakit.

Pada pukul 19.30 wita atau sekitar 3 jam lebih kapal bertolak dari Pelabuhan Pagimana orang tua ayah korban tertidur. Begitu pula dengan sejumlah keluarga korban yang tidak sempat memperhatikan korban saat itu.

Baca:  Dua TKBM di Batui Kabupaten Banggai Berseteruh

Korban pun beranjak dari tempatnya dan keluar dari pintu kapal serta menaiki tangga dan langsung melompat ke laut.

“Ada saksi penumpang yang melihat peristiwa itu,” kata Nolvi.

Setelah peristiwa itu, saksi melaporkan ke ABK. Nahkoda bergerak cepat memerintahkan agar kapal melakukan tindakan pencarian korban sesuai prosedur pertolongan.

“Kapal sampai tiga kali berputar melakukan pencarian terhadap korban. Lebih dari 1 jam. Lagi pula kondisi cuaca saat itu kurang bersahabat. Hasil kesepakatan bersama keluarga korban di atas kapal agar kapal kembali melanjutkan perjalanan tujuan pelabuhan Gorontalo,” jelasnya.

Masih dengan penjelasan Nolvi, setelah tiba di Pelabuhan Gorontalo, pihak keluarga korban termasuk ayah korban membuat surat pernyataan.

Baca:  38 Tahun SMA 1 Pagimana, Ini Pesan Bijak Dr. Muhadam Labolo

Yang intinya tidak akan menuntut kepada pihak kapal, mengingat kejadian itu terjadi murni kelalaian pihak keluarga yang tidak mengawasi korban di atas kapal.

“Surat itu ditanda tangani pihak ayah kandung korban dan para saksi, TNI-AL- Pos KP3, Syahbandar di Pelabuhan Gorontalo saat itu,” jelasnya.

Rencananya kapal Basarnas dari Luwuk akan tiba di Pagimana untuk membantu proses pencarian korban Minggu (30/05/2021) besok.

Diperkirakan korban jatuh di perbatasan laut Pagimana-Gorontalo sekitar 33 mil dari pelabuhan Pagimana.

Hingga berita ini diturunkan tim pencarian korban UPP Pagimana dan Polsek serta warga nelayan masih melakukan pencarian korban menggunakan kapal motor nelayan milik warga. *

error: Content is protected !!