DKISP Kabupaten Banggai

DPRD Banggai

Kunker di Bali, Begini Penjelasan Ketua Komisi 2 DPRD

173
×

Kunker di Bali, Begini Penjelasan Ketua Komisi 2 DPRD

Sebarkan artikel ini
Personil Komisi 2 DPRD Banggai foto bersama dengan Kadis Pariwisata Provinsi Bali di Denpasar, Bali. (Foto: Istimewa)

“Kami tidak jalan-jalan. Tapi kami ke Bali dalam rangka menopang visi-misi Bupati Amirudin Tamoreka terkait pengembangan wisata dan budaya,”Sukri Djalumang

Reporter Sofyan Labolo

LUWUK, Luwuk Times.id— Selama empat hari, Komisi 2 DPRD Banggai melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Denpasar Provinsi Bali.

Lalu apa out put yang diperoleh dari kunker yang dimulai sejak tanggal 22-25 Juni di provinsi tersebut?

Ketua Komisi 2 DPRD Banggai, Sukri Djalumang yang ditemui Luwuk Times di ruang Fraksi Partai NasDem DPRD Banggai, Senin (28/06) menjelaskan, dari visi-misi pemerintahan Amirudin Tamoreka salah satunya adalah peningkatan pariwisata dan kebudayaan.

“Itu ada di point kelima visi-misi pemerintahan Amirudin Tamoreka, yakni peningkatan pariwisata dan kebudayaan,” kata Sukri.

Untuk menopangnya, Komisi 2 kemudian berinisiatif kunker di Provinsi Bali.

“Bali kan terkenal dengan destinasi wisatanya yang hebat. Makanya kami memilih Bali,” ucap politisi Partai NasDem Banggai ini.

Untuk lebih mensinergikan kunker, Komisi 2 menggandeng Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai.

“Karena leading sektornya, sehingga kami melibatkan Dinas Pariwisata,” jelas Sukri.

Beragam hal yang bisa dipetik dari kunker tersebut. Dan Sukri pun mulai merincikannya.

Pertama, perlunya penataan infrastruktur terhadap obyek yang dijadikan kawasan wisata. Termasuk akses untuk menuju lokasi destinasi.

“Tak hanya lokasi wisata. Infrastruktur seperti jalan untuk menuju kawasan wisata juga harus refresentatif,” jelas Sukri.

Kedua, promosi. Perkenalan terhadap dunia luar nilai Sukri sangat lah penting.

Tidak sebatas tentang obyek wisata yang ada. Tapi promosi juga terkait dengan kuliner khasnya, pesona baharinya sekaligus budaya yang dimiliki.

“Bikin dunia luar penasaran. Sehingga obyek wisata yang kita promosikan itu mendapat perhatian,” kata Sukri.

Bahkan kedepan, pelibatan agen travel menjadi salah satu konsep prioritas dalam merangsang para pelancong untuk menikmati pesona destinasi di daerah ini.

Pelajaran ketiga yang diambil dari hasil kunker tambah Sukri adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Peningkatan SDM, utamanya warga lokal yang tinggal di kawasan destinasi wisata kata Sukri juga menjadi hal terpenting dalam meningkatkan sumber pendapatan lewat sektor pariwisata.

“Bagaimana etika memberi layanan kepada para pengunjung termasuk bagian dari peningkatan SDM. Bahkan jika perlu, penguasaan bahasa asing,” jelas Sukri.

Di dalam kunker yang langsung diterima Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Sekdisnya, sambung Sukri, juga disarankan agar Kabupaten Banggai tidak hanya mengelola destinasi wisata andalan, seperti Kilometer 5, Teluk Lalong, permandian Salodik dan Pulo Dua. Akan tetapi membuka atau menata pula destinasi desa.

Dan potensi ini kata Sukri lagi dipunyai Kabupaten Banggai.

“Dari 161 desa, kami punya beberapa desa yang memiliki destinasi. Diantaranya mangrov Desa Lomba, Desa Sobol, Pangkalaseang, Siuna juga di desa Minahaki. Untuk pengelolaan destinasi desa bisa menggandeng Bumdes,” jelas Sukri.

Makanya jangan heran tambah Sukri, di Bali ada ratusan bahkan ribuan destinasi wisatanya.

Hanya saja, di era pandemi ini, pendapatan Provinsi Bali di sektor wisata anjlok. Dan itu diakui Kadis Pariwisata Provinsi Bali disela-sela kunker.

Terkait dengan persepsi bahwa Komisi 2 hanya jalan-

Alasan tujuan ke p bali disamping menjawab visi misi juga sebagai bahan referensi pada pembahasan Rpjmd di dprd bgi
Serta disisi lain p bali prokes covid 19 betul2 diterapkan

di Bali, secara tegas ditampik Ketua Bappilu DPD Partai NasDem Kabupaten Banggai ini.

“Kami tidak jalan-jalan. Tapi kami ke Bali dalam rangka menopang visi-misi Bupati Amirudin Tamoreka terkait pengembangan wisata dan budaya,” kata Sukri.

Selain menjawab visi misi juga sebagai bahan referensi pada pembahasan RPJMD di DPRD Banggai mendatang. Hal yang tidak kalah pentingnya lagi sambung Sukri, kunker di Bali pihaknya menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19. *

Baca:  Pasang 559 PJU dalam Kota Luwuk, Dishub Banggai Habiskan Rp 3,2 Miliar
error: Content is protected !!