DKISP Kabupaten Banggai

Luwuk

Menembus Dusun Muallaf di Musim Hujan dan Medan Ekstrem

274
×

Menembus Dusun Muallaf di Musim Hujan dan Medan Ekstrem

Sebarkan artikel ini

(Cerita relawan Rumah Zakat membawa bantuan untuk Dusun Muallaf Watumarando dan Lambetana, Desa Salubiro, Kecamatan Mamosalato kabupaten Morowali Utara Propinsi Sulawesi Tengah)


TEPAT pukul 11.00 wita, Jumat 18 Desember 2020 Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kabupaten Banggai melepas Relawan Rumah Zakat yang akan membawa bantuan ke Dusun Watumarando dan Lambetana.

Bantuan terdiri dari satu truk berisi beras 1,3 ton, 265 paket sembako, 60 mukena dan 40 sajadah. Sesuai rencana, 85 paket untuk warga Muallaf Lambetana dan 60 paket untuk muallaf Watumarando. Sisanya untuk Dusun Padangkalang dan Padangtangkal.

Membawa bantuan untuk dusun muallaf yang letaknya di atas gunung tidak mudah. Di musim panas saja, relawan harus menempuh medan ekstrem yang hanya bisa dilalui dengan motor spesifikasi khusus atau traktor besar. Mobil yang didesain untuk off road saja kesusahan menembusnya. Apalagi bila bantuan disalurkan di musim hujan.

Perjalanan dari Luwuk sampai ke desa Momo, tempat terakhir yang bisa dilalui truk dibutuhkan waktu empat jam. Kemudian paket bantuan dilansir ke traktor besar. Selanjutnya relawan beristirahat. Karena perjalanan dari Momo sampai ke dua dusun yang dituju membutuhkan waktu setengah hari.

Hari Sabtu pukul 07.00 Wita, 19 Desember 2020, relawan bersama dua orang dai pedalaman dari Lembaga Pembinaan Muallaf Morowali Utara kemudian melanjutkan perjalanan membawa bantuan ke Dusun Watumarando dan Lambetana menggunakan traktor.

Baca:  JOB Tomori Berdayakan 8 Poktan dan 200 KK di Moilong dan Batui Selatan Kabupaten Banggai

Kondisi medan yang dilalui rusak dan licin. Apalagi hujan terus turun selama perjalanan. Sehingga di beberapa ruas jalan, roda traktor berjalan di tempat karena jalan berlumpur. Atau bantuan harus dikeluarkan sebagian saat jalan menanjak agar meringankan beban traktor. Terkadang pula jalan harus ditaburi bubuk kayu sehingga tidak licin. Beberapa sungai beraliran deras juga harus dilewati.

Pukul 17.00 Wita rombongan sampai di desa Salubiro. Karena medan tidak bisa lagi dilalui, relawan dan dai berinisiatif mengutus orang memanggil warga Lambetana dan Watumarando turun ke Desa Salubiro. Karena jembatan yang menghubungkan ke dua dusun tersebut juga rusak. Relawan RZ dan dai kemudian bermalam di desa Salubiro.

Pagi hari Ahad tanggal 20 Desember 2020, warga muallaf Watumarando telah berkumpul di desa Salubiro. Di Depan Puskesmas Pembantu Desa Salubiro, diserahkan bantuan sejumlah 60 paket. Ditambah 30 mukena dan 20 sajadah yang akan diletakkan di Masjid Watumarando.

Kemudian relawan melanjutkan perjalanan sekitar satu jam. Sampai di titik yang agak dekat dengan Dusun Lambetana. Warga muallaf Lambetana sudah berkumpul di titik tersebut. Kemudian di titik tersebut, yang berada di tengah jalan menuju Lambetana dan di tengah hutan, alhamdulillah berhasil diserahkan 85 bantuan kepada warga muallaf Lambetana.

Baca:  Polisi dan TNI Amankan TKP Kebakaran Rumah di Luwuk Selatan

Senyum dan ucapan terima kasih disampaikan oleh warga muallaf Lambetana dan Watumarando karena telah diberikan bantuan di musim hujan. Saat musim hujan adalah saat mulai musim tanam bagi warga muallaf di pedalaman. Biasanya mereka tidak memiliki stok bahan makanan.

Sehingga penyerahan bantuan di musim hujan bagi mereka adalah saat yang sangat tepat dan sangat membantu persiaoab konsumsi makanan sambil memulai masa tanam. “Terima kasih Rumah Zakat” dengan aksen pedalaman dan bahasa yang tidak lancar, berkali-kali terujar dari lisan mereka.

Kemudian masing-masing memikul langsung bantuan di pundaknya. Atau membawa bantuan dengan menggunakan tas khusus yang terbuat dari rotan. Dan balik menembus hutan, kembali ke dusun masing-masing dengan gembira karena telah mendapatkan bantuan.

Hampir tiga hari perjalanan, harus melalui medan yang sangat ekstrem dan sambil diguyur hujan untuk membawa bantuan sampai kepada muallaf yang berhak di Dusun Lambetana dan Watumarando. Namun semuanya tetap dinikmati oleh relawan Rumah Zakat Banggai karena amanah yang berupa infak dari donatur harus dipastikan sampai kepada yang berhak di pedalaman.

(*/pr)

error: Content is protected !!