Opini

Mengatasi Sampah Plastik Sebagai Upaya Menghentikan Pencemaran Air Laut

690
×

Mengatasi Sampah Plastik Sebagai Upaya Menghentikan Pencemaran Air Laut

Sebarkan artikel ini

Masyarakat disuruh membawa botol minum sendiri ketika bepergian agar tidak membeli botol plastik. Bisa menyimpan air minum dingin atau panas dan tahan lebih lama untuk disimpan.

Zaman sekarang sudah tidak lagi menggunakan sedotan plastik karena kebijakan pemerintah untuk mengeluarkan produk sedotan stainless. Sedotan ini yang bisa dicuci dan dipakai kembali Dengan tidak menggunakan sedotan plastik bisa membuat sampah plastik yang Anda hasilkan menjadi jauh lebih berkurang. 

Membuat kreasi barang dari sampah plastik dan dapat digunakan kembali. Seperti contohnya mengubahnya menjadi celengan yang berbahan dasar botol plastik bisa digunakan berkali – kali tanpa harus membeli sebuah celengan baru, dan jika dirumah terdapat botol plastik itu bisa didaur kembali menjadi pot tanaman dan membuat lingkungan rumah menjadi ramah lingkungan.

Kesimpulan

Dari bacaan diatas, saat ini pencemaran air laut sudah menjadi masalah global yang membutuhkan perhatian khusus. Selain dengan melakukan tindakan, di banyak negara rupanya ada  hukum yang sangat ketat terkait dengan pelestarian sumber daya air.

Adanya hukum ini merupakan salah satu cara mengatasi pencemaran air laut yang dapat dilakukan melalui regulasi yang berkesinambungan. Perlu banyak pembenahan dan memperkatat aturan. Semua pihak harus terlibat, tidak hanya pemerintah, masyarakat juga.

Baca:  Mereka yang Menikmati Penjajahan

Penanganan limbah domestik dari kegiatan perkotaan sudah saatnya dikelola dengan baik dan benar karena dapat memberikan adil yang cukup besar pada penurunan kualitas air laut. Pemerintah perlu bekerja ekstra keras untuk mencapai komitmen pengurangan sampah plastik di laut 70% pada tahun 2025 ini menjadi kewajiban setiap negara untuk melindungi laut nya.

Di Kota Manado sendiri sudah ada dua TPS 3R (tempat pengelolaan sampah reuse reduce recycle). Salah satunya ada di Kelurahan Malendeng Kecamatan Tikala, yang dikelola oleh KSM Manguni Malendeng. Sebagai Pemerintah Kecamatan yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Manado, dalam hal penanganan sampah, terutama sampah plastik, telah dilakukan maksimal. Soal minimnya kesadaran masyarakat dalam penanganan sampah menjadi tugas semua stakeholder yang ada di Kota Manado.

Sampah yang terbawa arus sungai bisa bermuara di laut. Jika setiap hari volume sampah yang mencemari laut meningkat, kehidupan biota laut akan menjadi terganggu dan ini bisa menyebabkan ikan menjadi korban. Bagaimanapun, menjaga kelestarian demi keberlangsungan hidup anggota ekosistem laut adalah yang paling diutamakan.

Baca:  Pemilu 2024, Proporsional Terbuka Atau Tertutup?

Kita ingin kehidupan ikan dan binatang laut lainnya bisa terjaga dan pemandangan laut tidak tercemar. Lingkungan hidup yang sehat dan bersih adalah hak asasi manusia. Namun yang terjadi justru makin turunnya kualitas lingkungan hidup. *

Daftar Pustaka

Siregar, Chairil Nur. 2014. “Partisipasi Masyarakat dan Nelayan Dalam Mengurangi    Pencemaran Air Laut Di Kawasan Pantai Manado-Sulawesi utara.” Jurnal Sosioteknologi 13: 1, 25-33.

Hakim, Zulfan Muhammad. 2019. “ Pengelolaan dan Pengendalian Sampah Plastik Berwawasan lingkungan.”

https://journal.unhas.ac.id/index.php/agjl/article/view/9673/4945

Gultom, Hasiolan Eko P. 2012, May 29. “Ikan Purba di Manado Makan Sampah”. Tribunnews. Retrieved December 18, 2021, from https://www.tribunnews.com/regional/2012/05/29/ikan-purba-di-manado-makan-sampah Durado, Nielton. 2017, July 10. “Jangan Tangkap Ikan di Teluk Manado, Ini Penyebabnya.” Tribunnews. Retrieved December 18, 2021, from https://manado.tribunnews.com/2017/07/10/jangan-tangkap-ikan-di-teluk-manado-ini-penyebabnya?page=all.

error: Content is protected !!