Luwuk

Meteor Jatuh di Pagimana, LAPAN: Asteroid Masuk Bumi

159
×

Meteor Jatuh di Pagimana, LAPAN: Asteroid Masuk Bumi

Sebarkan artikel ini
Thomas Djalamudin. (Dokumen TV One)

LUWUK, Luwuk Times.ID – Fenomena alam di langit Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Provinsi Sulaawesi Tenga pada Selasa malam (16/3) yang menggegerkan warga dan viral di pemberitaan nasional, mendapat penjelasan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).

Dikutip dari pemberitaan TV One Minute, Kepala LAPAN Thomas Djalamudin mengatakan, munculnya cahaya terang dan dentuman keras di langit Pagimana itu terindikasi sebagai meteor besar yang disebut bola api atau ball light.

Peristiwa ini disebabkan masuknya Asteroid yang cukup besar ke atmosfir bumi dan menimbulkan gelombang kejut berupa dentuman besar.

Baca juga: Meteor Jatuh di Perairan Laut Pagimana

Apa itu Asteroid?

Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).

Baca:  PAD 1,3 Miliar Tersendat, Begini Penjelasan Kabag Hukum

Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.

Istilah ini secara historis ditujukan untuk semua objek astronomis yang mengelilingi matahari dan setelah diobservasi tidak memiliki karakteristik komet aktif.

Ada jutaan asteroid, yang menurut pemikiran banyak orang adalah sisa-sisa kehancuran planetisimal, material di dalam solar nebula matahari muda yang tidak pernah tumbuh besar untuk menjadi planet.

Mayoritas asteroid yang telah diketahui mengorbit pada sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter atau berbagi orbit dengan Jupiter (Asteroid Troya Jupiter).

Tetapi, terdapat keluarga orbit lainnya dengan populasi signifikan, termasuk asteroid dekat-Bumi.

Baca:  KLB Ditolak Kemenkum HAM, Badrin Berniat ke Gerindra

Asteroid individual diklasifikasikan berdasarkan karakteristik spektrum emisi mereka, dengan mayoritas terbagi menjadi tiga kelompok utama: tipe-C, tipe-M, dan tipe-S. Kelompok ini diberi nama dan umumnya diidentifikasi dari komposisi karbon, logam, dan silikat.

Hanya satu asteroid, 4 Vesta, yang memiliki permukaan relatif reflektif, secara normal dapat dilihat dengan mata telanjang dan ini hanya pada langit yang sangat gelap dan posisinya memungkinkan. Asteroid-asteroid kecil yang melintas dekat dengan bumi jarang dapat dilihat dengan mata telanjang dalam waktu yang singkat.

Hingga April 2016, Pusat Planet Minor memiliki data lebih dari 1,3 juta objek di dalam dan luar Tata Surya, 750.000 di antaranya telah memiliki informasi yang cukup untuk penamaan bernomor.

(*/cen)

error: Content is protected !!