DKISP Kabupaten Banggai

Luwuk

Peran Persit KCK Kodim 1308 Luwuk Banggai Cegah Stunting

559
×

Peran Persit KCK Kodim 1308 Luwuk Banggai Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Penulis: Naser KantuSumber Berita
Pertemuan Gabungan
Pertemuan Gabungan Persit Kartika Candra Kirana Kodim 1308 Luwuk Banggai dan edukasi terkait peran pencegahan Stunting, dengan narasumber Dr. dr. H. Anang S. Otoluwa MPPm. (Foto : IST)

LUWUK – Persatuan Isteri Tentara (Persit) Kartika Candra Kirana (KCK) Kodim 1308 Luwuk Banggai menggelar pertemuan antar anggota, pada Sabtu (03/09/2022), bertempat di Aula Makodim 1308/LB Jl. Samratulangi, Bungin Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua Persit Dr. Hj. Nina Mirantie Wirasaputri S.H.M.H, turut dihadiri Dandim 1308/LB. Dony Gredinand S.H. M. Tr.Han. M.I.Pol., serta menghadirkan dokter spesialis gizi anak Dr. dr. H Anang S. Otolua, Mppm, Pasi Pers Kapten Inf Abdul Azis, Pasi Ops Kapten Inf Hamza, Para Danramil Jajaran Kodim 1308/LB, Pengurus dan Anggota Persit berjumlah sekitar 160 orang.

Dalam arahannya, Dandim 1308/LB, Letkol Dony Gredinand selaku pembina Persit Cab XXII mengajak diskusi bersama disini sesuai fungsiny, Danramil mempunyai tanggung jawab harus mengetahui ibu Persitnya, karena apapun cerita kejadian di rumah tangga masih tanggung jawab wilayahnya Danramil masing-masing.

Bahwasanya saat ini, kata Dandim, kita mengetahui situasi dunia berawal dengan adanya konflik, juga mengetahui situasi dunia adanya pandemi covid-19.

Menimbulkan bukti nyata dan sudah ada yg sampai terjadinya peperangan antara dua negara. Tapi nyatanya sampai saat ini masih terjadi perang antar negara seperti Rusia dan Ukraina.

“Dari terjadinya pandemi covid-19 yang sampai saat ini menyebabkan harga kebutuhan melonjak sehingga bisa menimbulkan krisis kepercayaan,” ucap Dandim.

Baca:  Dinas P2KBP3A Gelar Pelatihan Dapur Sehat Atasi Stunting

Terkait ini semua tentunya didalam rumah tangga, kita semua harus menjaga keharmonisan rumah tangga ini yang paling utama.

Pertemuan Persit KCK Kodim 1308 Luwuk Banggai

“Saya yakin yang ada disini sudah tau menjaga keharmonisan keluarga dan saya berharap semoga ke depannya bisa lebih baik lagi tanpa adanya permasalahan keluarga,” ujarnya.

Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XII Dim 1308, Dr. Nina Mirantie Wirasaputri menyampaikan bahwa organisasi di dalam Persit ada panduan yang mengatur bagaimana organisasi itu bisa dijalankan oleh setiap anggota yang tergabung di dalam istri prajurit.

Dengan adanya realita yang ada, adanya (ATHG) ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan, kita perlu mencermati terutama dalam kehidupan keluarga kita masing-masing.

“Kita adalah partner (istri Prajurit) yang saling bekerja sama untuk saling membahagiakan jadi disini laki-laki tidak perlu merasa direndahkan kalau wanita untuk merasa hebat, karena seorang lelaki sejati akan selalu menghormati perempuannya sekaligus dalam konteks suami istri dan tidak akan menjadikan masalah rumah tangga, akan tetapi laki- laki menghargai apa yang ibu-ibu kerjakan dengan caranya masing-masing,” papar Dr. Nina.

Baca:  Rektor UMLB Minta Sultim Masuk Skala Prioritas DPOD

Partner sebagaimana dimaksud, Ketua Persit adalah hubungan saling bekerja sama ada yang mencari nafkah dan menerima nafkah.

Selanjutnya, Dr. Nina menjelaskan bahwa didalam persit ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlepas dari ATHG ibu-ibu harus memiliki kebanggan yang dipilih menjadi seorang istri prajurit dan jadikan motivasi dalam mendampingi suami sehingga mempunyai kekuatan energi yang luar biasa serta menjadi suport dalam rumah tangga ibu-ibu.

Pertemuan gabungan ini, menghadirkan Spesialis Gizi Anak, Dr. dr. H. Anang S. Otolua MPPM., untuk memberikan edukasi terkait peran Persit dalam pencegahan Stunting

Dalam penjelasannya, Kepala Dinas P2KB3A ini, mengatakan jika stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak normal.

Stunting, kata dr. Anang, disebabkan oleh kekurangan nutrisi pada bayi dalam waktu lama, kurang asi infeksi berulang atau penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan.

Adapun ciri-ciri stunting pada anak yang dengan mudah dapat diketahui yakni tinggi badan yang berada dibawah kisaran normal, berat badan balita cendrung menurun atau sulit naik, lebih mudah sakit karena daya tubuh rendah, keterlambatan pada perkembangan fisik sosial dan mental. *

error: Content is protected !!