DKISP Kabupaten Banggai

Nasional

Pesan Menohok Anwar Hafid ke KemendesPDTT : Bicara Kehebatan Negara, Tapi Masih Ada Desa Tertinggal

385
×

Pesan Menohok Anwar Hafid ke KemendesPDTT : Bicara Kehebatan Negara, Tapi Masih Ada Desa Tertinggal

Sebarkan artikel ini
Anwar Hafid

Luwuk Times – Legislator Fraksi Partai Demokrat, Drs. H. Anwar Hafid M.Si., memberikan pesan menohok pada Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan KemendesPDTT, Ketua DPD Demokrat Sulawesi Tengah ini mengkritisi Sekjen beserta jajaran Dirjen di KemendesPDTT, karena dibalik gembar-gembornya pemerintah berbicara kehebatan negara, namun masih terdapat permasalahan kesejahteraan di desa.

“Sebenarnya rakyat juga sudah muak kita bicara begini. Bicara kehebatan negara tapi masih ada desa yang sangat tertinggal. Apa sih kerjaan kita sebenarnya ini,” ungkap Anwar

Baca:  Gagal dalam Merencanakan Sama Halnya Kita Merencanakan Kegagalan

Anwar menyebutkan di Sulawesi Tengah, masih terdapat 266 Desa dengan status tertinggal, dan 17 Desa status Sangat Tertinggal.

Diapun mempertanyakan konsep pemerintah dalam mengikis habis desa dari ketertinggalan.

“Sebenarnya dalam rangka membangun dan mensejahterakan desa. Apanya yang kita harus sentuh, sehingga desa itu bisa berdaya,” tegasnya.

Anwar kembali mengingatkan KemendesPDTT, bahwa pembangunan negara dimulai dari desa.

“Sehebat apapun (Negara, red) kalau desa kita tidak berdaya maka bangsa kita akan terus-terusan seperti ini,” ujarnya.

Anwar Hafid meminta KemendePDTT memiliki mindset terhadap persoalan paling mendasar di desa.

Baca:  Penghormatan Buat Kader Senior di Demokrat Sulteng, Samiun Agi Pilih Nomor 10

“Sehingga kedepan kita akan segera keluar dari status desa tertinggal ini,” ungkapnya.

Anwar Hafid menyarankan agar KemendesPDTT memiliki target agar Indonesia terhapus dari masih adanya desa tertinggal.

“Misalnya Tahun 2024 Indonesia Bebas Dari Desa Tertinggal. Bisa ndak itu tercapai,” cetusnya.

Mantan Bupati Morowali 2 Periode ini, pun menyarankan KemendesPDTT fokus pada program kemandirian ekonomi desa melalui pengembangan berkelanjutan, penatausahaan, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Ndak usahlah bikin yang lain. Fokus saja di Bumdes. Kalau ini gagal. Kita gagal 5 tahun bahkan 10 tahun,” ucapnya. *

error: Content is protected !!