Luwuk Times — Kabar Helton Abdul Hamid pindah partai politik (parpol) mengencang. Helton disebut akan hengkang dari Partai NasDem ke Partai Golkar. Informasi itu langsung dijawabnya.
“Memang ada niat tidak maju di pileg. Tapi untuk pindah parpol itu yang tidak ada”. Demikian petikan statemen Helton Abdul Hamid kepada Luwuk Times, Senin (13/02/2023) lalu.
“Tunggu saja saat pendaftaran caleg. Kalau tidak ada nama saya, maka itu berarti sudah sikap politik saya,” sambung Helton kala itu.
Dari 35 anggota DPRD Banggai hasil pemilu legislatif (pileg) 2019, Eton-sapaannya paling banyak perolehan suara.
Berkompetisi di dapil IV (Kintom, Batui, Batui Selatan, Moliong, Toili dan Toili Barat), Eton meraup 5.806 suara (rekapitulasi penghitungan suara KPU Banggai pemilu 2019).
Lahir pertanyaan kemudian, akan kemana gerbong suara Eton pada pileg 2024 yang signifikan itu?
Ketua Partai
Baik Ketua DPD Partai NasDem Banggai, Batia Sisilia Hadjar maupun Ketua DPD Partai Golkar Banggai, Beniyanto Tamoreka memberikan komentar atas sikap politik mantan Wakil Ketua DPRD Banggai itu.
Hanya saja statemen kedua elit politik Kabupaten Banggai itu datar.
Ditanya wartawan seusuai Launching Job Fair Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Selasa (14/02/2023) lalu, Batia yang juga Wakil Ketua I DPRD Banggai ini mengatakan, secara kelembagaan NasDem belum mengetahui niatan itu.
“Kami belum mengetahui sama sekali, terkait opini tersebut,” ucapnya singkat.
Begitu pula dengan jawaban Beniyanto yang ditemui saat konsolidasi partai yang diperluas dengan evaluasi dan monitoring bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Banggai, belum lama ini.
“Untuk sementara di internal kita belum ada isu itu. Kita saja di Dapil IV masih span,” tutur Haji Beni-sapaannya.
Terlepas dari kedua jawaban ketua parpol yang masih menggantung itu, yang pasti yang dapat merekomendasi Helton Abdul Hamid menjadi caleg, maka parpol itulah yang beruntung.
Sebab 5.806 suara yang pernah ditorehkan Helton Abdul Hamid pada pileg 2019 menjadi modal utama buat parpol tersebut.
Kita tunggu saja ending dari drama politik yang satu ini. * yan
