Sosok

PLD Penakluk Belantara Demi Pengabdian Untuk Negeri

311
×

PLD Penakluk Belantara Demi Pengabdian Untuk Negeri

Sebarkan artikel ini
Arianto Paulo sosok Pendamping Lokal Desa Kementerian Desa dan PDTT di Kecamatan Pagimana. (Foto: Istimewa)

Reporter Naser Kantu

PAGIMANA, Luwuk Times – Menjadi Pendamping Lokal Desa (PLD), menyimpan makna tersendiri bagi Arianto Paulo.

advertisement
advertisement

Alumni Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Luwuk ini telah menjadi pegawai kontrak Kementerian Desa dan PDTT sejak beberapa tahun terakhir.

Tugas pokoknya adalah menjadi fasilitator bagi desa dampingan, mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga evaluasi Dana Desa (DD).

Berhadapan dengan tumpukan kertas kerja sekaitan dengan DD yang dimiliki 4 desa, kian mematangkan wawasannya.

Arianto sadar, menjadi PLD artinya dia berkewajiban untuk beradaptasi dengan ragam macam tipikal Kepala Desa, BPD, Aparat Desa, hingga masyarakat desa itu sendiri.

Wilayah dampingan Arianto, Pulau Poat yang di atasnya berdiri empat pedesaan Desa Balaigondi, Desa Tampe, Desa Gomuo, dan Desa Bajopoat merupakan desa yang tergolong kedalam daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Pulau yang terpetakan di atas Teluk Tomini ini, minim sarana prasarana transportasi darat maupun laut, serta informasi komunikasi. Tak ada jalan raya, jaringan seluler, hingga penerangan listrik.

Ada kepastian dalam resiko tugas yang dijalaninya. Jika musim penghujan tiba, akses jalan setapak penghubung antar desa tidak bisa lagi dilewati dengan kendaraan beroda dua.

Pilihannya hanya satu, menjejaki tanah, membelah belantara hutan Pulau Poat agar tugas negara dapat ditunaikan.

Baca:  Richard Manuas, Sang Politisi yang Sarat dengan Prestasi

Namun semua itu tidak menjadi penghalang tetapi menjadi spirit perjuangan akan kemandirian desa menuju ketangguhan desa secara utuh khususnya pada dimensi kesejahteraan yg menjadi arena perjuangan jiwa dan cita-cita pengabdiannya untuk negeri.

Kerinduan baginya untuk membangun desa dampingan tercinta, memberdayakan masyarakat menuju kemandirian desa, kesejahteraan masyarakat desa karena membangun desa adalah membangun indonesia

Daerah 3T bukan menjadi ukuran dan penghalang bagi Arianto dalam upaya ikut mensukseskan program negara melalui pemberian APBN Dana Desa yaitu pengetasan kemiskinan secara utuh dan berkelanjutan. *

error: Content is protected !!