DPRD Banggai

Sebagian Besar Warga yang Isoman belum Dapat Bantuan

216
×

Sebagian Besar Warga yang Isoman belum Dapat Bantuan

Sebarkan artikel ini
Suasana RDP via zoom meeting oleh Komisi 1 DPRD Banggai di kanntor dewan, Senin (30/08). (Foto: Sofyan/Luwuk Times)

Reporter Sofyan Labolo

LUWUK, Luwuktimes.id – Ironis sebagian besar warga terpapar covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) belum mendapat bantuan sembako.

Fakta ini terungkap pada rapat dengar pendapat (RDP) yang dilaksanakan Komisi 1 DPRD Banggai, bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai, para Camat dan Puskesmas via zoom meeting, Senin (30/08).

“Benar. Itu merupakan laporan dari Puskesmas dan Camat bahwa masyarakat yang melakukan isoman sebagian besar belum mendapatkan bantuan sembako,” kata Ketua Komisi 1 DPRD Banggai, Masnawati Muhammad yang ditemui Luwuktimes.id di kantor DPRD Banggai.

Tentang keluhan ini sambung Masnawati, langsung mendapat respons Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai, Alfian Djibran.

“Dalam RDP via daring itu Ketua Satgas hadir dan langsung menyikapinya,” ucapnya.

Baca juga: Penanganan Covid Lemah, DPRD Gelar Hearing, Masnawati: Agendanya Virtual

Menurut Ketua Satgas Covid, stok sembako siap. Pihaknya tinggal menunggu pemerintah kecamatan untuk melaporkan kebutuhan. Dan Satgas Covid-19 segera mendistribusikan.

“Ketua Satgas Covid mengaku stok sembako ada. Dia minta kepada Pemerintah Kecamatan proaktif melaporkan kepada Satgas agar segera didistribusi,” kata Masnawati mengutip statemen Ketua Satgas.

Dalam RDP itu, Puskesmas juga melaporkan APD pemulasaran jenazah tidak ada. Sehingga ketika ada jenazah yang meninggal karena covid, terpaksa harus dilakukan secara manual.

Baca:  Rumah Zakat Banggai Kirim Tenaga Medis ke Mamuju

“Jadi ketika ada jenazah yang positif, terpaksa harus manual mengurus tanpa APD. Itu juga mereka (Puskesmas) minta,” kata Masnawati.

Begitu pula sambung politisi Partai Gerindra ini tentang tabung gas oksigen juga menjadi bagian aspirasi dari Puskesmas.

“Kami tidak berharap adanya warga yang meninggal. Tapi paling tidak harus ada stok tabung oksigen. Minimal setiap puskemas satu unit,” harap Masnawati. *

error: Content is protected !!