Opini

Suarakan Keadilan Bagi Kaum Perempuan di Dunia

506
×

Suarakan Keadilan Bagi Kaum Perempuan di Dunia

Sebarkan artikel ini

Perempuan juga harus berbicara dengan suara pelan sehingga tidak terdengar oleh orang lain, tidak boleh duduk di balkon rumah, dan tidak boleh menjadi model produk, baik dibuku maupun di poster manapun.

Pada kekuasaan kali ini Taliban mengizinkan perempuan untuk mengenyam pendidikan dan bekerja tetapi dengan syarat tertentu seperti perempuan diizinkan bersekolah di sekolah khusus perempuan dan bekerja dengan kawalan Taliban saat pulang kerumah.

Namun aturan-aturan ini tetap ditanggapi negative oleh kaum perempuan Afghanistan.
Jika dilihat, di era kontenporer ternyata kasus diskriminasi gender ini masih sangat krusial.

Saya mendapat informasi dari twitter bahwa Peace Woman mengadakan webinar pada tanggal 21 Maret mengenai program CWS66 yakni program yang berbasis Hak Asasi Manusia untuk aksi iklim yang mencangkup hak dan Kesehatan sesksual dan reproduksi.

Program yang sedang dijalankan adalah memromosikan CWS66 yakni sidang komisi status perempuan ke-66 yang berlangsung pada Maret 2022 dengan tema prioritas gender dalam konteks perubahan iklim.

Baca:  Minim Mitigasi, Banggai Darurat Bencana

WILPF menyatakan bahwa program ini berfokus pada korban militerisme yang dapat menghancurkan dunia.

Dampak konflik dan krisis ekologis terhadap hak asasi manusia terutama pada perempuan. Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat membantu untuk mencegah adanya diskriminasi terhadap kaum perempuan.

Oleh karena itu saya dan teman-teman saya kemudian membuat video campign sebagai bentuk partisipasi dalam menyuarakan keadilan bagi perempuan dengan program CWS66.

Ada beberapa manfaat Ketika mengikuti program dari CWS66 dari Peace Woman yakni :

  1. Dapat Mengetahui Relevansi Actor Non negara dalam memperhatikan isu krusial dunia salah satunya isu mengenai diskriminasi gender bagi perempuan
    Di Era Kontenporer ini, actor non negara memiliki relevansi peran yang luar biasa karena lebih dulu dapat merangkul masyarakat.

Jika dilihat, kondisi dari Pemerintah Afghanistan yang sedang berkonflik dengan Taliban. Maka regulasi pemerintah ini pastinya masih mengarah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca:  Pesan Buat Perempuan tak Berhijab

Apalagi, keputusan dari Joe Biden, Presiden Amerika Serikat pada tanggal 31 Agustus 2021 untuk menarik pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan telah memperluas kekuasaan Taliban dan membawa dampak buruk bagi Perempuan di Afghanistan.

Dengan permasalahan sosial dan ekonomi yang menimpa Afghanistan baik itu masalah kelaparan akut, kemiskinan, dan bahkan diskriminasi gender banyak terjadi di Negara tersebut.

Melihat permasalahan demikian, ternyata actor non negara yakni Peace Woman memiliki relevansi peran yang kuat.

Ada beberapa rekomendasi yang di buat oleh Peace woman mengingat keadaan massif militerisme terhadap krisis iklim saat ini, dan dampak diferensial militerialisme dan krisis pada perempuan.

Semua actor yang releven harus memastikan partisipatif, interseksional gender konflik analisis lingkungan yang mencangkup penilaian dan tanggapan terhadap perubahan lingkungan dan iklim.

error: Content is protected !!