Luwuk

Tim Medis Banggai Menembus Daerah Terisolir di Sulbar

246
×

Tim Medis Banggai Menembus Daerah Terisolir di Sulbar

Sebarkan artikel ini
Posko pelayanan kesehatan di tempat pengungsian warga terdampak bencana alam di Kecamatan Tappalang Provinsi Sulbar. (FOTO: istimewa)

LUWUK, Luwuk Times.ID – Tim medis Kabupaten Banggai menembus Kecamatan Tappalang Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Daerah itu merupakan salah satu titik terisolir pasca bencana gempa yang terjadi di wilayah tersebut.

Relawan Inspirasi Rumah Zakat Rella Nurbaeti kepada Luwuk Times, Kamis (28/01) menginformasikan, setelah dilepas Senin, (25/01) oleh Sekretararis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banggai dr. Budi, tim medis bantuan kemanusiaan hasil kerjasama Dinas Kesehatan Banggai, IDI Banggai, PPNI Banggai dan dengan Rumah Zakat Banggai tiba di Mamuju Selasa (26/01).

“Menjelang magrib mereka kemudian melapor ke Posko Induk Rumah Zakat di Mamuju dan beristirahat di posko itu,” terang Rella.

Keesokan harinya atau Rabu (27/01), tim kesehatan langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BNPB Propinsi Sulawesi Barat.

Baca:  Masjid Al Ilham Bungin Juara Lomba Takbiran Idul Fitri 1444 H di Luwuk Banggai

“Pihak Dinkes mengharap agar dr. Akbar bersama seorang perawat, bisa membantu pelayanan kesehatan di Posko Jalur dua, wilayah kerja Puskesmas Binanga bersama BNBP di kota Mamuju,” kata dia.

Baca juga

Rumah Zakat Banggai Kirim Tenaga Medis ke Mamuju

Alasan Dinkes Sulbar, karena dokter masih sangat diperlukan untuk penanganan pengungsi di sekitaran kota Mamuju.

Sementara itu, dr. Fadhil dan seorang perawat lainnya diminta untuk menembus kecamatan Tappalang yang merupakan salah satu daerah terisolir akibat gempa di Kabupaten Majene.

Untuk bisa tembus ke kecamatan itu, lanjut Rella, harus berjalan kaki. Kendaraan roda empat dan roda dua belum bisa menembusnya. Karena jalan yang menghubungkan masih rusak parah.

Baca:  Dituding Beri Laporan Palsu ke KASN, Begini Jawaban Bawaslu

“Alhamdulillah, tanggal 28 Januari 2021, dibantu relawan Rumah Zakat dari posko induk, dr. Fadhil dan seorang perawat bisa tembus ke kecamatan Tappalang dan langsung membuka posko pelayanan kesehatan di tempat pengungsian,” ucapnya.

Antusias dan kegembiraan nampak dari para pengungsi menyambut kedatangan tim medis.

Karena mereka memang telah menunggu bantuan kesehatan, lantaran belum tersentuh sama sekali. Ratusan pasien langsung mendaftar dan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis saat posko medis dibuka.

Posko medis Rumah Zakat di Tappalang ini adalah posko pertama yang melayani pengobatan gratis kepada para pengungsi. Untuk pasokan sembako saja setelah gempa masih kesulitan untuk masuk ke Tappalang, apalagi bantuan kesehatan. *

(yan)

error: Content is protected !!