PALU— Provinsi Sulteng mengekspor sebanyak 3 ribu ton kelapa ke Cina.
Ekspor perdana ribuan ton kelapa itu langsung dari Pantoloan Palu menuju Pelabuhan di Hainan Cina.
Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Richard Arnaldo bersama Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid yang melepas ekspor kelapa semi husked oleh PT Sulawesi Global Commodity, pada Kamis (17/3) di Pelabuhan Pantoloan.
“Ini menjadi momentum bagi Sulawesi Tengah untuk meningkatkan kapasitas ekspor daerah,” kata Gubernur melalui Kadis Perindag Richard Arnaldo, sebagai rilis yang diterima Luwuk Times, Sabtu (19/03/2022).
Hal ini memangkas waktu tempuh yang biasanya 25-45 hari. Akan tetapi dengan pengiriman langsung ini hanya butuh waktu 5 – 6 hari dari Pantoloan langsung ke Hainan Tiongkok. Dan hal ini sebagai upaya dalam persaingan pasar global kelapa.
Menurutnya, Pemda terus berupaya meningkatkan ekspor daerah. Tentu saja melalui pembentukan tim terpadu, membangun jejaring antar eksportir dan importir untuk dapat ekspor langsung dari Pantoloan.
Dan sekaligus memudahkan layanan Surat Keterangan Asal (SKA) serta membangun Klinik Ekspor.
Terakhir, Ia berharap upaya hilirisasi produk ekspor sehingga kedepannya Sulteng tidak hanya mengekspor produk komoditi. Tetapi dapat mengekspor produk non komoditi yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
PT Sulawesi Global Commodity selain melakukan ekspor kelapa Semi Husked pada lokasi KEK juga melakukan kegiatan Industri pengolahan kelapa dan turunannya. Antaranya pengelolaan Air Kelapa dan Sabut Kelapa. *
(Biro Administrasi Pimpinan Sulteng)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Luwuk Times
Discussion about this post