LUWUK TIMES, Luwuk— Bunda PAUD Kabupaten Banggai Ir. Hj. Syamsuarni Amirudin menekankan, kerjasama dan kesamaan pandangan antara orang tua dan pendidik di lembaga PAUD berperan penting menyukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Hal itu sebagaimana tertuang dalam program Merdeka Belajar.
Penegasan Syamsuarni Amirudin ini, ia sampaikan saat mengunjungi TK Berdikari, Desa Saiti, Kecamatan Nuhon, dalam rangka sosialisasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, Rabu (30/8/2023).
Syamsuarni mengatakan, terbatasnya porsi belajar bagi anak di sekolah ketimbang waktu yang dihabiskan di rumah bersama keluarga, harus menjadi perhatian para orang tua.
“Bagaimanapun juga, madrasah pertama anak-anak kita adalah di rumah. Jadi, kita butuh sekali kerja sama yang baik, antara orang tua dan guru-guru sebagai pendidik di lembaga formal,” ujar Bunda PAUD Kabupaten Banggai.
Salah satu hal yang ditekankan oleh Syamsuarni dalam sosialisai itu adalah, mengimbau agar pihak sekolah dasar menghilangkan tes membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai syarat dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah dasar.
Meski demikian, kata Syamsuarni, pengenalan calistung kepada anak di jenjang PAUD dan Taman Kanak-kanak (TK) dapat dilakukan dengan metode bermain, sehingga proses belajar berlangsung seru dan menyenangkan, bukan dengan memaksa anak harus bisa cepat menguasai calistung.
Syamsuarni juga meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan agar memprioritaskan pembangunan maupun ketersediaan sarana dan prasarana di lembaga-lembaga PAUD yang ada di desa.
“Kita berharap, PAUD holistik integratif itu bisa terlaksana di setiap lembaga-lembaga PAUD yang ada di desa,” kata Syamsuarni.
Sosialisasi itu dihadiri Camat Nuhon Hariadi Bola, Ketua dan Wakil Ketua Pokja Bunda PAUD serta beberapa pengurus, Kepala Desa Saiti, serta masyarakat setempat. *
(DKISP Kabupaten Banggai)
Discussion about this post