Reporter Sofyan Labolo
PAGIMANA— Dua desa di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) direndam banjir. Penyebab bencana alam itu, lantaran curah hujan yang tinggi sehingga meluapnya air sungai hingga ke perumahan warga.
Informasi yang diterima Luwuk Times, Selasa (17/05/2022), banjir di desa Siuna Kecamatan Pagimana itu terjadi sekitar pukul 13.00 wita.
Tingginya curah hujan menyebabkan meluapnya air sungai Sepe. Karena saluran atau roil yang berada pada desa Siuna tidak mampu lagi menampung debit air, sehingga air merambah ke badan jalan dan pemukiman warga.
“Alhamdulillah korban jiwa dan kerugian materil nihil. Saat ini intensitas hujan sudah reda. Arus lalin lancar dan situasi aman terkendali,” kata Kapolsek Pagimana AKP Syukri Larau SH.
Saat peristiwa, personil Polsek Pagimana mendatangi lokasi banjir. Pihaknya kata AKP Syukri menghimbau warga agar mengantisipasi adanya banjir susulan.
Pihaknya juga sambung Kapolsek Pagimana, berkoordinasi dengan kades Siuna. Musibah itu merupakan banjir banjir tahunan, akibat dari curah hujan yang cukup tinggi.
“Riol tidak mampu menampung debit air. Sehingga meluap memasuki rumah warga serta jalan raya,” katanya.
Beberapa alat berat diturunkan untuk membersihkan lumpur dan batu yang menutupi badan jalan.
Dua jam setelah itu, desa Poh yang juga wilayah Kecamatan Pagimana turut banjir. Kejadiannya sekitar pukul 15.00 wita. Pemicunya tak jauh beda dengan desa Siuna, yakni meluapnya air sungai lantaran hujan deras.
Kali ini sungai Dondong Dusun 2 Desa Poh yang meluap. Sejumlah rumah warga pun menjadi sasaran banjir.
Bhabinkamtibmas Desa Poh, Bripka M. Fadjri turut menyambangi beberapa rumah warga yang terdampak banjir.
Ia pun menghimbau agar masyarakat selalu waspada, mengingat sungai Dondong telah terjadi pendangkalan, sehingga dengan mudah air meluap.
Untuk desa Poh tidak terdapat korban jiwa dan harta benda. Namun ada empat kepala keluarga yang terdampak banjir. *
Discussion about this post