BANGGAI — Dari tiga kontestan di Pilkada Banggai, pasangan calon (paslon) Herwin Yatim-Hepy Yeremia Manopo (Win-Hepy) paling kecil jumlah dukungan partai politik (parpol) di parlemen lalong.
Bukan berarti, paslon bernomor urut 2 di Pilkada Banggai 27 Nopember 2024 ini harus lempar handuk lebih awal sebelum bertarung.
Bahkan disebut-sebut, kolaborasi politisi dan pengusaha yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura ini bakal menjadi kandidat kuda hitam pada pesta demokrasi tahun ini.
Dibanding dua paslon lainnya, Win-Hepy terkecil jumlah perolehan suara parpol pengusung. Yakni hanya 37.141 suara.
Jumlah itu diambil dari perolehan suara PDI Perjuangan dan Partai Hanura hasil Pemilu 2024.
Namun itu bukan berarti hasil perolehan suara final di Pilkada Banggai nantinya. Itu karena Win-Hepy menawarkan 9 program unggulan untuk rakyat Kabupaten Banggai.
Dan program unggulan itu diyakini mampu menarik simpatik para konstituen.
Berikut ke sembilan program unggulan paslon ini.
Pertama, ingin mengembalikan kejayaan Kabupaten Banggai di kancah nasional dan internasional.
Kedua, mensejahterakan Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ketiga, bantuan usaha ibu rumah tangga (IRT) sebesar Rp15-20 juta.
Keempat, penguatan pendidikan gratis yang sempurna dan lengkap.
Kelima, kesehatan gratis dan lengkap.
Keenam, pencegahan stunting mulai dari ibu hamil dan masa menyusui.
Ketujuh, bantuan rumah ibadah dan sekolah agama.
Kedelapan, infrastruktur desa dan kecamatan.
Dan kesembilan, bantuan kepada petani dan nelayan dari segi BBM, pupuk, mesin pertanian dan nelayan diperbaharui.
Adapun visi Herwin Yatim–Hepy Yeremia Manopo adalah mewujudkan Kabupaten Banggai yang lebih unggul sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pertanian dan kemaritiman yang berbasis kearífan lokal dan budaya.
Selain itu juga Win-Hepy memiliki sebanyak tujuh misi, yakni:
Pertama, mempercepat pembangunan SDM yang berkualitas, produktif dan berkepribadian kuat.
Kedua, mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis keunggulan pengetahuan.
Ketiga, mempercepat pengembangan pemerataan pembangunan ekonomi, pengembangan pertanían melalui pemanfaatan teknologi, riset dan inovasi.
Keempat, mengembangkan sektor kesehatan, sektor kemaritiman berbasis potensi wilayah.
Kelima, mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas dan merata.
Keenam, mewujudkan pengembangan nilai-nilai agama, kearifan lokal dan budaya.
Ketujuh, mempercepat pelaksanaan penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan dan profesional. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post