Prabowo Sadewo; Macan Asia Tiba-tiba Mengaum

oleh -157 Dilihat
oleh

Oleh: Herdiyanto Yusuf

APAKAH ini hanya perasaan saya, atau memang sudah jadi persepsi umum? Belakangan Presiden Prabowo Subianto tampil lebih berani, lebih lugas, lantang dan terbuka. Macan Asia–julukan Pak Prabowo–yang lama terlelap tampaknya sudah bangun, meregangkan otot tuanya, lalu mengaum keras di ruang-ruang publik.

‎‎Dalam sepekan, kita mendengarkan aumannya mengguncang dua pilar ekonomi negara yang selama ini sulit disentuh: BUMN dan sektor energi. Padahal selama ini kita sudah tahu betapa bobroknya BUMN kita dan betapa gila-gilaannya   penambangan ilegal timah di Bangke Belitung. Setidaknya seperti terekam dalam percakapan di medsos dan media mainstream selama ini.

‎‎Auman pertama diarahkan ke tubuh BUMN yang disebutnya mengalami “perampokan massif.” Serangan kedua, yang lebih baru, menyorot kebocoran besar di tambang timah Bangka Belitung. Dua isu ini bukan perkara sepele: keduanya langsung berkaitan dengan stabilitas fiskal negara.

‎Lalu apa yang membuat Prabowo tiba-tiba berani membuka borok yang selama ini disimpan rapat? Kemungkinan pertama, karena data yang dikumpulkan Prabowo memang sudah cukup untuk mengurai benang kusut di tubuh BUMN dan sektor energi kita.

‎‎Dalam Pidato Kenegaraan 15 Agustus 2025, silam, ia menyatakan bahwa setelah 299 hari memimpin, ia menemukan penyelewengan besar di birokrasi dan BUMN, termasuk menyelamatkan Rp300 triliun APBN yang rawan dikorupsi.

Ia menegaskan sumpahnya memimpin pemberantasan korupsi, bahkan memberi mandat khusus kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk membersihkan BUMN dalam 2–4 tahun. Dia mengancam: jika gagal, Kejaksaan dan KPK akan turun tangan.

‎Kemungkinan kedua, secara politik dukungan ke Prabowo relatif makin solid dengan koalisi gemuknya. Pun ditambah sentimen publik cenderung mendukung sikapnya yang tegas, alih-alih kompromistis seperti terjadi di awal-awal pemerintahannya (saya termasuk salah satu yang gemoy, eh gemes karena itu).

BACA JUGA:  Mas Rasto; Dari Logaritma ke Algoritma

‎Kemungkinan ketiga, dan ini tidak bisa disepelekan, kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambah vitamin baru bagi Prabowo. Dengan gaya teknokrat lugas dan terbuka, respons publik ke Purbaya terbukti sangat positif.

Pembicaraan publik yang terekam di media sosial menunjukan dukungan bagi keduanya untuk segera bersih-bersih lembaga negara yang korup, terutama di BUMN dan sektor energi.

‎‎Di Bangka Belitung, yang menyumbang 90 persen produksi timah nasional (36.000 ton per tahun), Prabowo mengungkap 80 persen produksinya dijual ilegal.