Oleh: Sofyan Labolo
PRESTASI Kabupaten Banggai di ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng, cukup baik.
Dalam empat tahun sekali digelar, Kabupaten Banggai sukses dengan perbaikan peringkatnya.
Rujukannya pada tiga kali perhelatan pesta olahraga tingkat regional tersebut.
Porprov se Sulteng ke 6 tahun 2010 di Kabupaten Toilitoli, peringkat Kabupaten Banggai berada pada lapis bawah.
Daerah ini berada pada peringkat ke 8 dari 11 kabupaten/kota se Sulteng saat itu.
Para atlet Banggai hanya mampu mendulang 5 emas, 7 perak dan 19 perunggu.
Porprov se Sulteng ke 7 tahun 2014 di Kabupaten Poso, rangking Banggai naik.
Dengan membawa pulang 14 emas, 23 perak dan 41 perunggu, Kabupaten Banggai masuk 5 besar dari 13 kabupaten/kota yang ikut ambil bagian pada ajang tersebut.
Prestasi memukau ditorehkan para atlet Kabupaten Banggai di Porprov ke 8 tahun 2019 di Kabupaten Parigi Moutong.
Mengikuti 19 cabang olahraga (cabor), kontingen Banggai mengoleksi sebanyak 80 keping medali, yakni 28 emas, 20 perak dan 32 perunggu.
Hasil itu sekaligus menempatkan Kabupaten Banggai pada peringkat ke 3 atau ada 10 kabupaten yang berada di bawah posisi Banggai.
Tanpa Medali
Tapi dibalik upaya keras serta perjuangan para duta olahraga yang sukses membawa pulang medali itu, tapi ada hal yang tidak kalah menarik untuk dicermati.
Dari catatan wartawan Luwuktimes.id, ada cabor yang tidak pernah absen berkompetisi di Porprov se Sulteng. Hanya saja langganan pulang tanpa membawa medali.
Bahkan mampu ciptakan hattrick tanpa membawa pulang medali.
Porprov se Sulteng di Kabupaten Tolitoli, ada tiga cabor yang atletnya nihil medali, yakni Bola Basket, Sepak Bola dan Panjat Tebing.
Empat tahun setelah itu di Kabupaten Poso, tiga cabor ini masih tanpa ada menyumbang medali, ditambah dengan dua cabang yakni Balap Motor dan Futsal.
Discussion about this post