Oleh: Munawir Kamaluddin
PERNIKAHAN dalam Islam bukan hanya sebuah ikatan kontrak antara dua individu, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual dan sosial yang bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi berbagai dimensi pernikahan, mulai dari aspek ibadah, taqdir, tanda-tanda kekuasaan Allah, hingga tanggung jawab, kesetiaan, dan kebahagiaan.
Selain itu, tulisan ini juga akan menyertakan dalil dari Al-Qur’an, hadits Nabi, serta pendapat sahabat dan ulama untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.
1. Pernikahan sebagai Ibadah
Pernikahan dalam Islam dianggap sebagai ibadah, yang berarti setiap aspek dari pernikahan dilaksanakan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya. Ibadah ini tidak hanya sebatas ritual formal, tetapi juga mencakup berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah.
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ﴾
[ النور: 32]
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS: An Nur: 32)
Demikian pula dalam firman Allah SWT didalam surah lain:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
(QS: An-Nisa: 34)
Rasulullah SAW telah bersabda dalam sebuah haditsnya :
“مَنْ نَكَحَ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الإِيمَانِ فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي” (رواه البيهقي)
“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada setengah yang lainnya.” (HR. Baihaqi)
Dalam konteks ini, pernikahan dilihat sebagai jalan untuk menyempurnakan agama seseorang. Ibadah dalam pernikahan meliputi saling menghormati, mencintai, dan memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
2. Pernikahan sebagai Taqdir
Dalam pandangan Islam, pernikahan merupakan bagian dari taqdir Allah. Setiap individu diciptakan dengan jodoh yang telah ditetapkan, dan pernikahan adalah manifestasi dari taqdir tersebut.
“وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ” (الذاريات: 49)
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz-Dzariyat: 49)
Rasulullah SAW. telah menyampaikan dalam salah satu sabdanya:
“إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّينِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي” (رواه الطبراني والحاكم)
“Ketika seorang hamba Allah menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lainnya.” (HR. Thabrani dan Hakim)
Konsep taqdir ini memberikan keyakinan kepada umat Muslim bahwa jodoh mereka adalah ketetapan Allah yang terbaik untuk mereka. Hal ini mengajarkan kesabaran dan tawakal dalam proses pencarian pasangan hidup.
3. Pernikahan sebagai Tanda-tanda Kekuasaan Allah
Pernikahan dianggap sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah. Melalui pernikahan, Allah menunjukkan kebesaran dan kebijaksanaan-Nya dalam menciptakan pasangan yang saling melengkapi.
“وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ” (الروم: 21)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Discussion about this post