BANGKEP— Usai pendaftaran calon Bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup), tensi politik Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), sontak “panas”.
Empat pasang calon kini terpolarisasi menjadi dua kutub. Yakni kutub cabup dan cawabup yang berasal dari Pau Lipu Peling (lokal) dan cabup-cawabup impor karena berasal dari luar Kabupaten Bangkep.
Menariknya, pada pemilihan bupati (pilbup) Bangkep dari 4 paslon yang telah mendaftar di KPU Bangkep, kekuatannya terbelah rata.
Dua cabup berasal dari Pau Liput Peling (asli orang Bangkep) yakni, Paslon Rusli Moidady dan Yutdam Mudin.
Dua lainnya, Sugianto Tamoreka dan Fatiyah Suryani Mile dianggap sebagai cabup impor, karena berasal dari luar Bangkep.
Konfirmasi dengan beberapa tokoh pemuda dan pemuka masyarakat Bangkep, mereka tidak mempersoalkan tentang tampilnya calon bupati dari luar Bangkep atau Pau Lipu Peling (orang Bangkep asli).
“Yang jadi prioritas pada pilkada Bangkep nanti Montolutusan (persaudaraan) harus jadi harga mati. Silahkan cabup berkompetisi secara sehat lewat program yang akan silakukanya. Nanti rakyat yang akan menentukan pilihanya”, kata Farid salah satu pemuda.
Farid menambahkan, untuk melestarikan montolutusan yang sudah terjaga baik, pelaksanaan pilkada Bangkep harus berlangsung bersih tanpa intervensi, jujur dan bebas money politik.
Sekretaris Partai Golkar Bangkep, Irwanto T Bua yang akrab disapa Iwan ketika dikonfirmasi Luwuk Times Kamis (05/09/2024) seputar peluang Paslon Haji Rusli Moidady-Serfi Kambey mengaku optimis Rusli-Serfi akan jadi pemenang.
Kepercayaan diri Iwan, Paslon Rusli Moidady-Serfi Kambey akan menang di Pilbup Bangkep, didasarkan pada banyak faktor yang sifatnya rasional.
Pertama Rusli-Serfi memiliki basis masa yang riil di Kabupaten Bangkep.
Kedua, paslon jagoan Partai Golkar, Perindo dan PBB ini, cerdas, merakyat, low profile, punya pengalaman birokrasi yang paripurna.
Lebih hebatnya lagi Rusli Moidady punya kecerdasan emosional melebihi kandidat yang lain.
Untuk itu tambah Iwan Bua, sudah saatnya masyarakat Bangkep untuk bangkit, maju dan sejahtera lewat tangan pemimpin yang visioner dan amanah.
Disinggung jika ada kader atau anggota legislatif (Aleg) yang tidak mendukung pasangan calon yang telah ditetapkan DPP Partai Golkar?
Jelas dan tegas, Sekretaris Partai Golkar Bangkep, Irwanto Bua mengatakan, instruksi yang bersifat penegasan telah dikeluarkan untuk semua pimpinan DPD II Partai Golkar Kabupaten/Kota agar tegak lurus menjalankan apa yang telah menjadi keputusan partai.
Bila ada kader atau aleg Partai Golkar yang tidak mematuhi apa yang diputuskan partai tentu ada konsekuensinya.
“Akan ada sanksi bagi yang melanggar sebagai telah diatur dalam AD/ART dan peraturan organisasi Partai Golkar”, tegas Iwan.
Lebih jauh, Iwan Bua berharap, pilkada Bangkep tahun 2024 yang digelar secara serentak di Indonesia akan menjadi momentum terpenting bagi masyarakat Bangkep untuk memiliki pemimpin amanah yang dapat “melayarkan'” Bangkep menuju pulau kemajuan, pulau kesejahteraan.
Memilih bupati dan wakil bupati Bangkep, 27 November 2024 masyarakat Bangkep harus cerdas. Harus obyektif dan punya takaran ideal dalam menentukan pemimpin.
Idealnya pemimpin yang dipilih rakyat Bangkep adalah pemimpin yang mengenal daerah Bangkep, dengan semua permasalahannya.
Tidak cukup sampai disitu, sambung Iwan, pemimpin Bangkep 2024-2029 harus yang punya kemampuan dan sudah teruji.
Masyarakat Bangkep patut belajar dari pengalaman masa lalu. Sebagaimana pernah terjadi pada pilkada tahun sebelumnya.
Karena salah memilih akhirnya masyarakat mengalami kemunduran. Kala itu, masyarakat memilih hanya berdasarkan politik transaksional yang kemudian melahirkan pemimpin yang tidak amanah.
“Semoga pilbup kali ini menjadi momentum terbaik bagi masyarakat Bangkep untuk menunjukan eksistensinya Pau Lipu dalam merebut kedaulatan Mian Peling. Saatnya Pau Lipu untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutup Iwan. *
Reporter Setiyo Utomo
Baca: Yutdam Mudin-Tamin Djopau Layak Menakhodai Tano Peling Bangkep
Discussion about this post