Oleh: Karmila P. Lamadang
SAAT ini pendidikan kita tidak sedang baik-baik saja. Banyak konten yang berseliweran di media sosial memparodikan guru yang cuek dengan siswa baik yang sedang berkelahi, merokok atau melakukan hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar.
Sikap cuek guru bukan tanpa alasan. Mereka sedang mengabarkan kepada dunia bahwa pendidikan di Indonesia sedang tidak baik-baik.
Guru di Indonesia sedang dibayang-bayangi oleh hukum dan tindakan agresif orang tua jika melakukan tindakan mendisiplinkan anak mereka di sekolah.
Banyak contoh kasus yang terjadi guru di kriminalisasikan, karena mendisiplinkan anak seperti yang terjadi pada Guru Supriyani yang merupakan guru honorer di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dipolisikan oleh orang tua, karena mendisiplinkan peserta didiknya.
Atau yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, tepatnya di MTS Negeri 1 Buol. Tanggal 29 Oktober 2024 seorang guru mendapat amukan dari keluarga peserta didik. Karena guru tersebut berusaha mendisiplinkan anaknya. Masih banyak lagi kasus yang serupa.
Guru seolah tak punya marwah. Tak punya harga diri lagi di depan peserta didiknya. Kalau kemudian guru sebegitu rendahnya dihadapan murid atau peserta didiknya, maka tidak heran jika bangsa ini mengalami krisis ahklak.
Keberkahan ilmu tak lagi didapatkan oleh anak-anak kita. Maka jadilah negeri ini dipimpin oleh generasi-generasi yang tidak berakhlak.
Untuk itu hendaknya pemerintah khususnya pemerintahan yang baru saat ini harus mengembalikan marwah guru. Jadikan guru menjadi sosok yang disegani dan di hormati.
Jika ada orang tua yang memprotes tindakan pendisiplinan anaknya maka kembalikan anaknya untuk di didik di rumahnya sendiri. *
Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Luwuk dan Mahasiswa S3 Universitas Pendidikan Indonesia
Discussion about this post