LUWUK, Luwuk Times – Kepala MTs Negeri 1 Luwuk, Jamil Hasim, S.Pd.I, MM, mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah lebih memperhatikan pemerataan fasilitas pendidikan antara madrasah dan sekolah umum.
Meskipun Bupati Banggai, Amirudin, telah memberikan bantuan berupa kursi dan meja, masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi demi kenyamanan proses belajar-mengajar.
“Kami bersyukur atas bantuan Bupati Banggai. Ini menjadi kebanggaan sekaligus kebahagiaan bagi kami.” ucapnya pada Luwuk Times, Senin (3/2/2025).
Namun, untuk anggaran fasilitas madrasah ini, kata Jamil tidak memiliki alokasi khusus. Selama ini, pihaknya mengupayakannya secara mandiri.
“Bahkan melibatkan partisipasi orang tua murid. Namun, tentu ada banyak kendala yang kami hadapi,” ujar Jamil Hasim.
Menurutnya, madrasah sering kali dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah pusat. Sementara sekolah umum mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah.
Padahal, baik madrasah maupun sekolah umum memiliki peran yang sama dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Tidak mungkin anak-anak datang ke sekolah dan duduk melantai karena fasilitas yang kurang. Pemerintah daerah memiliki anggaran besar. Kami berharap ada alokasi yang lebih merata untuk madrasah agar tidak terjadi kesenjangan,” tegasnya.
Saat ini, Kabupaten Banggai memiliki APBD yang cukup besar, mencapai Rp3,2 triliun.
Dengan anggaran sebesar itu, Jamil Hasim berharap ada kucuran dana bagi madrasah agar terjadi pemerataan antara madrasah dan sekolah umum.
“Sekolah umum sudah terbangun pagar yang mewah. Sedangkan madrasah masih tertinggal seperti ini. Padahal, dari segi prestasi, madrasah tidak kalah dengan sekolah-sekolah lainnya,” tutur Ketua PGRI Kabupaten Banggai ini.
Menurutnya, baik sekolah negeri maupun madrasah sama-sama menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, yang membedakan hanya kementeriannya.
Sekolah umum dibawah kendali Kementerian Pendidikan. Sedang madrasah berada pada Kementerian Agama.
“Kalau kita hanya berharap pada pemerintah pusat, sementara dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 20 persen anggaran pendidikan berasal dari pusat dan 20 persen lagi dari daerah. Maka seharusnya ada alokasi dana dari pemerintah daerah untuk madrasah. Karena dalam madrasah ini juga ada anak-anak daerah,” jelasnya.
Kondisi Bangunan
Jamil juga menyoroti kondisi bangunan madrasah yang memprihatinkan.
“Bisa kita lihat, sekolah kami ini hanya ditutup dengan cat baru, tetapi sebenarnya bangunannya sudah ‘almarhum’,” ujarnya.
Ia menegaskan, MTs Negeri 1 Luwuk berkomitmen untuk terus mendukung visi dan misi pemerintah daerah dalam dunia pendidikan.
Ia berharap ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah agar madrasah mendapatkan perhatian yang layak.
“MTs Negeri 1 Luwuk berusaha berbuat yang terbaik. Kami tidak menuntut bantuan, tetapi menginginkan pemerataan. Semoga Bupati dan Wakil Bupati Banggai mendapat kemudahan dalam menjalankan tugasnya untuk membawa daerah ini semakin maju,” tutupnya.*
Repoter: Andika Kasimun.
Discussion about this post