Sofyan Labolo, Wartawan Luwuk Times
SEKITAR dua pekan lagi musyawarah daerah (Musda) ke X DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai akan dilaksanakan. Steering committee (SC) telah dibentuk untuk memaksimalkan agenda internal partai yang akan dilaksanakan tanggal 30 Mei 2021. Untuk pusat kegiatan, masih akan ditentukan SC.
Tidak hanya Kabupaten Banggai. Berdasarkan instruksi DPD Partai Golkar Provinsi Sulteng, ada tiga kabupaten/kota lainnya di Sulteng juga akan menggelar hajatan konsolidasi yang sama.
DPD Golkar Sulteng pun telah menjadwalkan Musda di empat wilayah, termasuk Kabupaten Banggai. Yakni Kabupaten Morowali Utara dijadwalkan 27 Mei, Kabupaten Sigi 3 Juni dan Kota Palu 5 Juni.
Sejatinya, Musda ke X DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai telah dilaksanakan tahun lalu. Namun terkendala teknis, sehingga Musda itu molor sebanyak 2 kali.
Dengan telah berakhirnya periodeisasi kepemimpinan Samsulbahri Mang, namun Musda tak kunjung dilaksanakan, sehingga DPD Golkar Sulteng mengambil alih kepemimpinan dengan menurunkan pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Kabupaten Banggai. Legitimasi itu diberikan kepada senior beringin rindang, Nasser Djibran.
Sebagai Plt Ketua DPD Golkar Banggai, Nasser Djibran yang juga anggota DPRD Sulteng dapil Banggai-Bangkep-Balut, tentu tidak ingin Musda ke X Golkar Banggai kembali tertunda.
Diapun optimistis, Musda Golkar Banggai tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Musda Golkar Banggai, sepertinya akan berjalan kompetitif. Itu setelah terwacanakan Beniyanto Tamoreka masuk dalam bursa calon top leder Golkar Banggai periode 2021-2026.
Ketua PK Luwuk Zainal Zaman secara tegas memberi sokongan terhadap pencalonan saudara kandung Bupati Banggai terpilih Amirudin Tamoreka tersebut.
Yang bikin semakin kencangnya atmosfir Musda Golkar Banggai, yakni keluarnya pernyataan tegas Nasser Djibran.
Dia menepis adanya formasi unsur KSB (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) DPD Golkar Banggai yang akan lahir lewat Musda, yaitu Saripudin Tjatjo (ketua), Irwanto Kulap (sekretaris) dan Beniyanto Tamoreka (bendahara).
Hal ini tentu saja memberi gambaran bahwa formasi itu belum paten. Sehingga sangat berpotensi mengalami perombakan. Apalagi jawaban Nasser Djibran normatif. “Di Partai Golkar ada mekanisme yang mengatur”.
DPD Golkar Banggai saat ini membutuhkan kepengurusan yang kuat dan solid. Komposisi itu, tentu tidak lepas dari siapa tokoh yang menahkodai partai yang identik dengan warna kuning tersebut.
Prestasi Partai Golkar di pemilu legislatif, boleh dibilang terjun bebas. Indikatornya sangat terlihat jelas lewat kuantitas wakil rakyatnya yang duduk di parlemen lalong.
Dari yang awalnya pemegang palu sidang DPRD, kini harus puas pada peringkat ketiga perolehan suara di parlemen setelah PDI Perjuangan dan Partai NasDem.
Untuk kembali merebut kejayaan Partai Golkar, sudah barang tentu akan ditentukan di arena Musda ke X.
Nah, lahir kemudian pertanyaan, siapa yang kuat di Musda, apakah senior beringin Saripudin Tjatjo, singa podium Golkar Irwanto Kulap atau new comer mumpuni Beniyanto Tamoreka.
“Pokoknya nanti dilihat pada Musda,” begitu kutipan statemen Nasser Djibran saat dikonformasi wartawan. *
Discussion about this post