“Misal kita ada turunan penyakit gula, tetapi kita membiarkan lingkungan kita menyebabkan gen-gen penyakit gula itu, kita berpeluang besar untuk mengidap penyakit gula,” papar dia.
Ia menjabarkan, tidak semua perilaku itu diwariskan. Bergantung pada kemampuan kita untuk mengaktifkan atau tidak gen-gen tadi.
“Oleh sebab itu, kalau ada orangtua yang pendek, tidak selalu anaknya akan lahir pendek. Itu tergantung bagaimana orangtua bisa memberikan tuntutan yang memungkinkan gen itu untuk berkembang atau tidak,” jelas dia.
Stunting
Dalam masalah stunting, ujar Anang, jika tinggi badan ditentukan orangtua, pemerintah tidak membuat program yang berupaya agar manusia menjadi lebih tinggi.
“Terkait dengan kecerdasan itu, Bank Dunia barusan merilis 10 negara dengan IQ tertinggi, pertama itu Jepang dengan angka 106,48, sedangkan Indonesia 78,49,” jelasnya.
“Karena itu, kalau main bola kita tidak pernah menang lawan Jepang karena sepak bola tidak hanya andalkan otot, tetapi juga otak,” imbuhnya berkelakar.
Anang lantas menyebut sebuah penelitian bahwa ditemukan kecerdasan itu sebesar 51 persen ditentukan oleh lingkungan ketika anak masih dalam kandungan. Karena itu, pentingnya pola parenting ketika masa kehamilan.
Contoh paling konkret adalah pada anak-anak Ahmad Dani yang bisa bermusik, karena didukung dan dibentuk oleh lingkungan. Begitu juga ayah Lesti Kejora yang selalu membeli kaset musik untuk anaknya selepas pulang bekerja.
“Saya katakan ke Bunda PAUD tadi bahwa kalau anak-anak Ahmad Dani lahir di Bukit Mambual, belum tentu bisa main musik,” tuturnya sebelum mengakhir tausiah malam itu. * Asn
Discussion about this post