Oleh: Harry Saputra Nursin, S.STP.,M.A.P
“SURGA Tersembunyi Itu Bernama Paisupok”
Ungkapan ini tercetus dari orang nomor satu di Kementerian Dalam Negeri, yakni Tito Karnavian saat mengunjungi salah satu objek wisata primadona di Kabupaten Banggai Kepulauan. Tak berlebihan rasanya bagi mereka yang sudah pernah berkunjung ke tempat ini jika mengungkapkan kekaguman secara hiperbola, sebab keindahan danau kaca ini memang mampu menghipnotis mata pengunjung dengan kejernihan airnya.
Satu hal yang sangat menarik utamanya wisatawan asing adalah fosil kayu yang berada di dalam dasar danau Paisupok yang menjadi tempat bermainnya ikan ikan penghuni danau sehingga terlihat seperti aquarium alami dengan ornamen fosil kayu yang sangat khas itu.
Tak heran jika orang sekelas Mendagri Tito Karnavian berani memuji danau kebanggaan masyarakat Banggai Kepulauan di Sulawesi Tengah dengan perumpamaan “setetes air Surga itu jatuh di Pulau Peling dalam wujud danau cermin” yang konon kabarnya hanya ada beberapa di dunia ini.
Asrinya suasana danau, kejernihan airnya serta damai alamnya ditambah kicauan burung-burung membuat keindahan alam ini begitu sempurna sebagai ciptaan Tuhan. Sungguh, keindahan danau Paisupok ini terasa nyata bagaikan sekeping surga.
Suasana inilah yang membuat danau Paisupok digemari para pesohor Indonesia seperti Ariel Tatum dan Tito Karnavian yang semakin membuat danau Paisupok mahsyur secara nasional maupun international. Para wisatawan asing yang pernah berkunjung saling memamerkan keindahan danau Paisupok kepada kolega di Negara asalnya sehingga banyak ikut berkunjung ke Paisupok.
Khusus wisatawan asing biasanya mengambil paket wisata sekaligus dengan mengunjungi objek wisata kekayaan alam lainnya seperti Hutan Konservasi Kokolomboi dengan spesies Burung Gagak Peling (corvus unicolor), Pantai Poganda dengan hamparan pasir putihnya yang begitu instagramable yang jarak kedua objek wisata ini pun cukup dekat dari danau cermin Paisupok.
Untuk sampai ke danau cermin Paisupok di Desa Lukpanenteng Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan bisa ditempuh dengan perjalanan udara dari Jakarta ke bandara Syukuran Amirudin Amir di Luwuk dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam, dan sampai dikota Luwuk perjalanan dilanjutkan dengan Kapal Laut Penyeberangan ke Salakan ibukota Kabupaten Banggai Kepulauan.
Sampai di Salakan pengunjung bisa menginap di hotel-hotel kecil di kota Salakan sambil menikmati wisata kuliner ikan bakar yang lezat dan masih segar. Pagi harinya bisa langsung menyewa mobil rental untuk mengunjungi danau Paisupok dengan menempuh perjalanan darat kurang lebih 2,5 jam.
Perjalanan panjang melalui udara laut dan darat ini akan terbayar Lunas saat pengunjung sampai di danau kaca Paisupok. Bagi pengunjung yang hobi snorkling dapat menyewa alat yang disediakan di tempat tersebut.
Bagi penggemar photography ada banyak spot yang ikonik untuk pengunjung yang mau sekedar photo photo. Namun rugi rasanya jika sudah jauh-jauh ke Paisupok tanpa merasakan airnya yang dingin merasuki seluruh bagian tubuh anda dan memberikan ketenangan yang luar biasa.
Bagi para backpacker bisa menyewa Speedboat dari Luwuk langsung ke Paisupok dan bermalam di tepian danau, menggunakan tenda yang dibawa oleh pengunjung sendiri, biasanya pengunjung memilih waktu saat bulan sedang purnama, bermalam ditepian danau saat purnama karena dapat menikmati bagaimana pantulan sinar bulan menerangi danau sampai ke dasarnya dengan aksesoris fosil kayunya.
Input Pengembangan Pariwisata
Eksplore wisata di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan ini sangat penting dilakukan melalui media massa koran, online dan saluran televisi nasional untuk memperkenalkan destinasi pariwisata Banggai Kepulauan secara massif, dan hal ini tentu akan lebih baik bila didukung juga dengan kemudahan aksesibilitas dan ruang berinvestasi, disinilah peran Pemerintah menjadi sangat dibutuhkan untuk menjamin hal tersebut dapat berlangsung. Jaminan regulasi yang membuka ruang berusaha serta kebijakan daerah yang berpihak pada peningkatan insprastruktur penunjangnya menjadi sangat penting.
Inilah mengapa menurut Barreto dan Giantari (2015:34) pengembangan pariwisata dipandang sebagai suatu usaha untuk memajukan objek wisata, agar objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada didalamnya agar dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
Discussion about this post