SALAKAN, Luwuk Times.ID— Rencana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2021, diprediksi bakal berjalan pincang.
Penyebabnya, anggaran untuk hajatan demokrasi tingkat desa tersebut terlalu sedikit dan tak sebanding beban pelaksanannya.
Diketahui, tahun ini Pemda Bangkep hanya menyediakan sekitar Rp 400 juta untuk pelaksanaan Pilkades di 34 desa se-Bangkep.
Jumlah ini terbilang kecil dibanding kebutuhan idealnya yang lebih dari angka Rp1 miliar.
Berbagai pihak menyesalkan realita ini. Harapannya, upaya penambahan anggaran segera dilakukan demi suksesnya Pilkades serentak di bumi Trikora.
“Kalau memang anggaranya tidak mencukupi, harusnya ditambah. Pilkades tak kalah pentingnya dengan Pilkada. Pemda Bangkep, harus menseriusi masalah ini dengan mengambil kebijakan menambah anggaran Pilkades,” harap Sumartono, seorang pemerhati pemerintahan di Bangkep, Minggu (27/6).
Dikonfirmasi terpisah, Minggu (27/6) tadi malam, Ketua Komisi I DPRD Bangkep, Irwanto IT Bua, prihatin dengan masalah ini.
Ia mengaku sudah menerima laporan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), tekait anggaran Pilkades yang minim.
“Sudah ada laporannya dari Dinas PMD. Saya sudah menyurat ke pimpinan DPRD untuk mendesak agar meminta Bupati Bangkep segera menambah anggaran Pilkades lewat pergeseran anggaran yang sedang digodok saat ini,” aku Irwanto.
Pentolan aktivis Gumer Kabupaten Banggai ini sepakat dengan adanya penambahan anggaran Pilkades.
Pasalnya, ia mengetahui persis banyaknya beban pembiayaan dalam pelaksanaan Pilkades serentak.
“Jumlah itu memang harus ditambah. Anggaran Pilkades harus ideal dengan beban pelaksanaannya. Karena selain dengan belanja logistik, harus ada pula anggaran yang memadai untuk pengamanan. Pilkades sangat rawan dengan gesekan. Olehnya perlu anggaran yang cukup untuk pengamanan,” tekan politisi Partai Golkar ini.
Belum diketahui apakah upaya penambahan anggaran Pilkades telah dilakukan oleh Pemda Bangkep atau sebaliknya. Pilkades seretak di Bangkep sendiri, telah terencana pelaksanaannya pada September mendatang.
Meski begitu, banyak kalangan memprediksi waktu pelaksanaannya bakal molor dengan alasan anggaran pelaksanaannya yang tidak memungkinkan Pilkades dilaksanakan sesuai perencanaan awalnya. *
(ptx)
Discussion about this post