BANGGAI— Kontingen Kabupaten Banggai pada Popda ke 22 se Sulteng berada pada peringkat kedua setelah Kota Palu.
Tim tuan rumah merebut sebanyak 37 medali, dengan rincian 12 emas, 8 perak dan 17 medali perunggu.
Meski itu sebuah prestasi cukup membanggakan yang telah dipersembahkan para atlet pelajar Kabupaten Banggai, namun ada satu hal yang harus menjadi catatan KONI Banggai sebagai induk olahraga di daerah ini.
Dari 8 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dan diperlombakan pada Popda di Luwuk Kabupaten Banggai itu, hanya takraw yang gagal Merebut satu pun medali.
Cukup beralasan sehingga cabor Takraw dinilai lembek.
Dari hasil perolehan medali per cabor oleh kontingen Kabupaten Banggai, tujuh cabor lainnya memberi kontribusi medali buat daerah ini.
Pencak silat meraih 4 emas, 6 perak dan 8 perunggu.
Bulutangkis mengoleksi 3 emas dan 1 perak.
Bola voli 1 perak dan 1 perunggu.
Tinju 4 emas, 1 perak dan 3 perunggu.
Tenis lapangan 3 perunggu, sepak bola 1 emas dan basket 2 perunggu.
Sementara cabor takraw nihil tanpa satu pun medali.
Gagal nya Pengkab Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) memberikan kontribusi medali pada ajang Popda ke 22 Sulteng di Luwuk Kabupaten Banggai itu dibenarkan Kepala Dispora Kabupaten Banggai, Moh. Yori Ntoi.
“Yang tidak dapat medali cabor Takraw,” kata Yori singkat.
Belum ada respon dari Pengkab PSTI Banggai atas penilaian lembek tersebut. *
Discussion about this post