Jawaban yang dilontarkan nabi Ibrahim diatas adalah spontan, tanpa menunggu waktu atau pikir-pikir dahulu. Tidak ada kata yang mengela saat ditanya kecuali jawaban spontan tersebut. Hal ini juga diikuti oleh anaknya, Nabi Ismail AS.
Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. Al-Shaffat (102)
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Sungguh ungkapan Nabi Ismail yang luar biasa “ya abati” mengekspresikan kecintaan nabi Ismail dan kedekatannya kepada sang ayah. Demikian juga kepasrahan totalnya terhadap perintah Allah.
Dengan ungkapan itu tergambar dengan jelas bahwa ia tidak merasa kaget sama sekali. Melainkan langsung menerimanya dengan lapang dada dan penuh kepasrahan.
Dan Hal ini merupakan pelajaran bagi kita agar senantiasa bersegera dalam menunaikan perintah-perintah Allah.
Segera ke masjid ketika kita dipanggil Allah melalui suara adzan, dan yang terpenting adalah Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah tidak segan-segan meminta pendapat anaknya ketika datang perintah Allah.
Inilah yang harus kita teladani, sebagai seorang pemimpin jangan segan-segan untuk meminta saran dan pendapat dari bawahanya.
Jangan segan-segan memintah pendapat dari orang yang berada dibawah lefel kita. Dan jangan gengsi untuk meminta pendapat kepada orang yang kita kuasai sekalipun, untuk sebuah kebenaran dan kedamaian.
Tidak Lepas Dari Doa
Kemanapun nabi Ibrahim berada dan dimanapun ia berdakwah, maka beliau tidak lepas dari doa.
Sebagaimana do’a beliau ketika berada di Mekkah yang diabadikan dalam QS. al-Baqarah (126):
وإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”
Oleh karena itu, “Jangan tinggalkan do’a “. Rasulullah Saw bersabda:
الدعاء مخ العبادة
“Doa adalah inti dalam beribadah”
Ungkapan tersebut mencakup makna bahwa aktifitas kita sehari-hari, dapat menjadi sebuah ibadah manakala selalu diiringi dengan doa.
Discussion about this post