Mereka tidak punya tempat mengadu, selain berdoa kepada Allah Swt. Maka secara imani, mungkin saja malapetaka yang akhir-akhir ini banyak melanda Negeri kita ada hubunganya dengan sakit hatinya orang-orang miskin.
Ingat doa yang paling cepat diterima oleh Allah dan paling cepat mendatangkan bencana ialah doanya orang-orang Miskin yang dizhalimi. Dalam hadis bukhari Rasulullah bersabda.
“ Wattaqu da’watal mazlum fainnahu laisa bainaha wa bainallahi hizaaban”
“Takutlah kamu kepada doanya orang-orang tertindas, sebab antara dia dengan Allah tidak ada tirai penghalang (doanya akan pasti terkabul)”
Mengertilah kita sekarang, mengapa zakat yang kita keluarkan kemarin disebut zakat fitrah. Karena zakat itu telah mengingatkan kita pada fitrah kasih sayang dalam hati nurani kita. Zakat fitrah mengenangkan kita betapa selama ini kita telah melupakan penderitaan saudara-saudara kita.
”Berikan uangmu Tiga Puluh Ribu Rupiah kepada fakir miskin sebelum hari raya idul fitri itu lebih berharga dari pada lima puluh ribu rupiah sesudah Idul Fitri,”.
Kita sudah menyampaikan sanjungan kepada Allah. Kita sudah ruku dan sujud dihadapan-Nya. Marilah kita beristighasoh pada hari yang penuh berkah ini. Dan sejenak kita layangkan pandangan kita ke arah saudara-saudara kita para fuqara wal masakin, mereka yang tidak punya harta dan tidak punya orang tua.
Mereka hari ini diliputi rasa sedih. Karena yang beruntung dan bergembira pada hari ini adalah mereka-mereka yang saat ini masih punya ayah dan ibu.
Tetapi bagaimana keadaan anak yatim piatu pada hari ini, mereka yang tidak punya ayah dan ibu, mereka merupakan lambang dari manusia yang patut dikasihi, bukan kepalang duka nestapanya mereka pada hari ini, kita bisa membayangkan.
Sejak semalam terbayang wajah ayahnya, terkesan roman muka bundanya, diratapinya kebaikan budi ayahnya, ditangisinya cinta kasih bundanya.
Sekembalinya dari masjid mengikuti sholat ied, orang lain pada tertawa gembira ria, anak yatim piatu malah menangis terisak-isak, ingin pula sebagaimana orang lain yang bersimpuh dihadapan orang tuanya.
Tapi ternyata di rumah hanya dia seorang diri, lalu kepada siapa lagi mereka mengharap, ayah telah tiada ibupun telah pergi, sementara saudara telah lama meninggalkan alam yang fana ini.
Sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat, dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita ke dunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat menghantarkan kita ke surga Nya Allah.
“Apa kabar ia hari ini ?Sudahkah kita menjenguknya? Sudahkah kita menyiapkan pakaian barunya? Seperti apa yang kita kenakan sekarang ini? Sudahkah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan rasakan selama ini?”
Discussion about this post