Berdasarkan pengalaman beberapa kali perhelatan pemilihan kepala dan wakil kepala daerah di Sulteng, eskalasi pada level provinsi itu turut memberi pengaruh terhadap peta politik di 13 kabupaten/kota se Sulteng.
Itu karena berkaitan dengan surat rekomendasi DPP parpol yang diberikan kepada para calon di pilkada kabupaten/kota.
Khusus Kabupaten Banggai konstalasi politik nya menjadi menarik.
Itu terjadi apabila di Pilkada Sulteng terjadi koalisi Nasdem, Gerindra dan Partai Golkar.
Apabila itu ril, maka bukan tidak menutup kemungkinan koalisi turunan juga terjadi di Kabupaten Banggai.
Ada fakta politik yang turut memperkuat sinyal koalisi Nasdem, Gerindra dan Partai Golkar.
Pertama, silahturahmi antara Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Banggai Batia Sisilia Hadjar dengan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banggai Sulianti Murad.
Pertemuan pada penghujung Ramadhan itu dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
Faktor kedua adalah komunikasi politik intens yang dibangun oleh Ahmad Ali dengan Arus Abd. Karim.
Dengan demikian bisa menjawab pertanyaan sebelumnya.
Apakah diluar dari tiga nama tadi (Samsul Bahri Mang, Beniyanto Tamoreka dan Amirudin), DPP Partai Golkar sudah menutup ruang bagi figur lainnya untuk diusung di Pilkada Banggai?
Itu artinya, kans Sulianti Murad untuk mengantongi rekomendasi Partai Golkar maju di Pilkada Banggai 2024 pun terbuka lebar.
Lagi pula sejauh ini Partai Golkar Banggai belum membuka pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada Banggai.
Dan satu hal yang menjadi catatan penting.
Yaitu rekomendasi Partai Golkar pada Pilkada Sulteng 2020 dengan mengusung Rusdy Mastura-Ma’mun Amir, tidak lepas dari komunikasi politik sekaligus tangan dingin Ahmad Ali. *
Baca: Pilkada Sulteng, Ahmad Ali Beri Sinyal Borong Parpol
Discussion about this post