Reporter Muh. Dahlan
TINANGKUNG— Petani rumput laut di desa Tinangkung Kecamatan Tinangkung Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) resah. Belakangan ini, penyakit tanaman menyerang komoditi rumput laut. Akibat serangan hama itu, kuantitas hasil panen menurun drastis.
Petani rumput laut desa Tinangkun, Arianto menuturkan, hama yang menyerang rumput laut para petani sudah semakin meresahkan.
Penyakit berupa warnah putih pada batang rumput laut tersebut kata dia, dapat menurunkan produksi atau hasil panen.
Menurut Arianto, penyakit tersebut menyebabkan rumput laut patah-patah sehingga jatuh ke dasar laut.
“Hama itu berwarna putih. Ia berada pada batang rumput laut. Sehingga menyebabkan patah-patah pada batang dan jatuh ke dasar laut. Ini yang merugikan kami, sehingga hasil panen sangat berkurang sekali dari modal,” ujar Arianto kepada Luwuk Times, Senin, (16/5/2022).
Hingga kini penyakit tanaman pada batang rumput laut belum diketahui penyebabnya. Tentu saja dia, butuh pemeriksaan melalui labotarium.
“Sebaiknya penyakit pada rumput laut ini di periksa melalui laboratorium. Karena penyakit ini waktu dulu tidak pernah ada. Dan kami bingung apa penyebabnya,” katanya.
Ia mengaku telah mengeluh kepada Dinas Perikanan maupun instansi terkait di Kabupaten Bangkep. Jawaban mereka tak memuaskan, yakni penyebab faktor alam.
Para petani menduga, penyakit putih pada batang rumput laut itu lantaran pencemaran air laut. Pencemaran bisa bersumber dari pembuangan limbah perusahaan tambang yang berada di Kabupaten tetangga.
Respon DPRD
Menaggapi harapan masyarakat soal pemeriksaan laboratorium terhadap penyakit rumput laut, anggota DPRD Kabupaten Bangkep Irwanto I T Bua mengatakan, keluhan petani rumput laut perlu menjadi perhatian pemerintah.
Alasanya, rumput laut telah mengangkat perekonomian masyarakat khususnya wilayah pesisir ditengah lesuhnya anggaran daerah.
“Saya akan mendorang persoalan ini ke DPRD agar diseriusi. Dan meminta kepada dinas terkait segera mengambil langkah untuk mencari solusi agar petani rumput laut tidak resah berkepanjangan dengan penyakit tanaman yang satu ini,” kata Irwanto. *
Discussion about this post