DKISP Kabupaten Banggai

Bangkep

Mempererat Hubungan Ayah dan Anak, Bupati Banggai Kepulauan Inisiasi Gerakan Malane Mola

743
×

Mempererat Hubungan Ayah dan Anak, Bupati Banggai Kepulauan Inisiasi Gerakan Malane Mola

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo Sumber Berita
Pj Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir. (Foto: Istimewa)

LUWUK TIMES — Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep), Ihsan Basir memiliki beragam inovasi untuk membangun dan memajukan daerah yang dipimpinnya. Salah satunya adalah gerakan Malane Mola atau Laki-Laki Bisa.

Ihsan Basir mengatakan, inisiasi gerakan tersebut tidak lain untuk mendekatkan atau mempererat hubungan antara ayah dan anak.

“Alhamdulillah, saya menginisiasi gerakan Malane Mola, yang substansinya mendekatkan hubungan antara Ayah dan Anaknya,” tulis Ihsan Basir melalui pesan WhatsApp.

Tambah Ihsan Basir, gerakan ini merupakan inspirasi dari Surat Al Balad ayat 3  Al Quranul Karim.

Dalam ayat itu Allah ‘Bersumpah’ Demi Ayah dan Anaknya. Biasanya Allah bersumpah untuk hal-hal besar seperti demi Matahari, Bulan, Bintang atau hal-hal yang bersifat filosofis. Tentu ada yang sangat mendasar di sini.

Baca:  Selamat, Lukpanenteng Bangkep Menang Lomba Desa Wisata Nusantara 2023

Lanjut Ihsan Basir, ia juga membaca beberapa hasil penelitian.

Salah satu hasil penelitian menyebutkan seperti ini, children in father-absent home are five times more likely to be poor’ (Anak anak yang meskipun secara fisik ayahnya ada, tetapi absent dalam rumah/hubungan tidak dekat, memiliki 5 kali resiko lebih besar untuk miskin, National Fatherhood initiative).

Kemudian, tambah Ihsan Basir, masih banyak lagi hasil penelitian di bidang lain.

Seperti kriminalitas, kesehatan dan pendidikan. Yang pada intinya memberikan kontribusi dampak buruk atas ketidakhadiran ayah dalam pengembangan karakter anak pada pembangunan secara keseluruhan.

Baca:  Sekda Sulteng Serahkan SK, Rusli Moidady Resmi Plh Bupati Bangkep

“Saudara-saudara kita yang Nasrani pun, dalam Alkitab memberikan penegasan pada penguatan hubungan Ayah dan Anak-anaknya,” ucap dia.

Efesus 6:4 misalnya, merupakan ringkasan dari nasehat kepada para orangtua, yang diwakili oleh ayah, yang dinyatakan secara negatif dan positif. ‘Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan’.

“Saya yakin, dalam ajaran agama lainnya juga memberikan justifikasi terkait pentingnya hubungan antara Ayah dan Anak,” pungkasnya. *

lan

error: Content is protected !!