Ayat ini mengajarkan bahwa pernikahan adalah cerminan dari kekuasaan dan rahmat Allah. Melalui pernikahan, manusia dapat merasakan kasih sayang dan ketenangan yang merupakan karunia dari Allah.
4. Pernikahan sebagai Tanggung Jawab
Pernikahan membawa tanggung jawab besar bagi suami dan istri. Suami bertanggung jawab untuk melindungi, mengayomi, dan memenuhi kebutuhan istri, sementara istri bertanggung jawab untuk taat kepada suami dan menjaga rumah tangga.
“الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ” (النساء: 34)
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa: 34)
Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan dalam sebuah sabdanya :
أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
Artinya, “Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari)
Demikian pula Hadits Rasulullah. SAW.:
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يقوت: “Cukuplah dosa bagi seseorang dengan ia menyia-nyiakan orang yang ia tanggung. (Abu Daud)
5. Pernikahan sebagai Kesetiaan
Kesetiaan dalam pernikahan meliputi kejujuran, saling menghargai, dan menjaga amanah yang telah diberikan oleh Allah. Suami dan istri yang setia satu sama lain tidak hanya menjaga hubungan mereka, tetapi juga memperkuat iman dan kedekatan mereka kepada Allah.
“وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ” (المؤمنون: 8)
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minun: 8
Rasulullah bersabda :
“أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ” (رواه الترمذي)
“Wanita mana saja yang meninggal dunia sementara suaminya ridha kepadanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi)
Kesetiaan ini juga berarti saling menutupi kekurangan dan menjaga rahasia rumah tangga. Rasulullah SAW mengajarkan agar pasangan suami istri saling menasihati dalam kebaikan dan bersabar atas kekurangan masing-masing.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
“خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي” (رواه الترمذي)
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi)
6. Pernikahan sebagai Kebahagiaan
Pernikahan memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi pasangan suami istri. Allah menciptakan pernikahan sebagai sumber kasih sayang dan kebahagiaan, di mana pasangan bisa saling melengkapi dan mendukung .
Allah SWT berfirman:
“وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ” (الروم: 21)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Rasulullah SAW bersabda :
“الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ” (رواه مسلم)
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
Discussion about this post