Kebahagiaan dalam pernikahan juga tercermin dari ketenangan yang didapatkan ketika bersama pasangan. Suami dan istri yang saling mencintai dan menghormati akan merasakan kedamaian dalam hati dan rumah tangga.
7. Pernikahan Akan Berbuah Manis dan Indah
Pernikahan yang dijalani dengan baik dan penuh rasa kasih sayang akan menghasilkan buah yang manis dan indah, baik dalam bentuk keturunan yang shalih maupun kebahagiaan dalam rumah tangga.
Allah SWT berfirman:
“وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا” (الفرقان: 74)
“Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.'” (QS. Al-Furqan: 74)
Sabda Rasulullah SAW:
“إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ” (رواه مسلم)
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Pernikahan yang baik akan menghasilkan anak-anak yang shalih dan shalihah, yang menjadi kebanggaan dan penyejuk hati bagi orang tuanya. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan didikan agama yang baik akan menjadi investasi akhirat yang berharga bagi kedua orang tuanya.
8. Pernikahan sebagai Penyelamat dan Penyempurna Iman
Pernikahan dapat menyelamatkan seseorang dari godaan syaitan dan melindungi dari perbuatan dosa, serta menyempurnakan iman seseorang.
Firman Allah SWT:
“هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ” (البقرة: 187)
“Mereka (para isteri) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Sabda Rasulullah SAW.
“مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّينِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي” (رواه البيهقي)
“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada setengah yang lainnya.” (HR. Baihaqi)
Pernikahan melindungi individu dari fitnah dan godaan yang dapat menjerumuskan ke dalam dosa. Dengan menikah, seseorang dapat menjaga diri dan pasangannya dari perbuatan yang dilarang oleh agama, sehingga keduanya dapat hidup dalam keberkahan dan rahmat Allah
Rasulullah bersabda:.
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
Wahai sekalian pemuda, barang siapa diantara kalian yang telah mampu menikah, maka hendaklah ia menikah, karena ia lebih bisa menundukkan pandangan, dan lebih bisa menjaga kemaluan. Namun barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, sebab hal itu dapat menjadi penghalang baginya (Meredam hawa nafsunya) HR Bukhari
Pernikahan dalam Islam memiliki banyak dimensi yang saling terkait. Dari aspek ibadah, takdir, tanda-tanda kekuasaan Allah, tanggung jawab, kesetiaan, kebahagiaan, hingga sebagai penyelamat dan penyempurna iman. Memahami kedudukan pernikahan dalam Islam membantu umat Muslim menjalani kehidupan rumah tangga yang penuh berkah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Pasangan suami istri harus terus berupaya untuk menjaga hubungan mereka agar tetap harmonis dan penuh kasih sayang. Menghindari perilaku yang merusak hubungan dan selalu berusaha memperbaiki diri adalah kunci untuk mencapai pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Dengan berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah, serta meneladani para sahabat dan ulama, umat Muslim dapat membangun rumah tangga yang kuat dan penuh berkah.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai pernikahan dalam Islam secara efektif, berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh pasangan suami istri dalam kehidupan sehari-hari:
Discussion about this post