Luwuk Times, Bangkep — Program tower penyediaan base transceiver station (BTS) 4G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), saat ini tidak dapat berfungsi.
Akibatnya, warga di Desa Tunggaling, Palam, Tomboniki, Bobu, Lesan, Tobungin, Alul dan Nulion, tak bisa lagi mengakses jaringan telekomunikasi.
Tak hanya warga dari 8 desa yang mengeluh. Hal serupa juga dirasakan warga desa lainnya se Kabupaten Bangkep.
Padahal pembangunan Tower BTS telah mencapai 100 persen, dari total keseluruhan 56 titik di Bangkep.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Bangkep Ratnasari N. Turungku, yang dikonfirmasi Luwuk Times, Rabu (23/8/2023), tak menampik kondisi itu.
“Iya memang ada masyarakat yang sudah mengeluhkan masalah itu,” katanya.
Meski begitu, pemerintah daerah (Pemda) Bangkep belum dapat menyikapi keluhan itu. Alasannya, program tersebut bukanlah kewenangan Pemda. Melainkan pemerintah pusat.
“Itu program pemerintah pusat. Kami di daerah tidak punya kewenangan. Apalagi untuk menganggarkan perbaikan Tower BTS,” ungkapnya.
Meski begitu, Diskominfo tidak tinggal diam. Ratnasari menyampaikan, pihaknya telah berusaha memfasilitasi masyarakat untuk bisa kembali menikmati akses jaringan telekomunikasi.
Upaya yang dilakukan diantaranya, meminta pihak ketiga yang ditunjuk Kemenkominfo sebagai pemelihara (maintenance) Tower BTS.
“Jawaban pihak maintenance masih akan melaporkan masalah tersebut ke pusat, dan sampai ini belum ada perbaikan,” tutur Ratnasari.
Diskominfo kemudian mengkoordinasikan persoalan itu ke pimpinan daerah dan mendapat respon positif.
“Bupati langsung menemui Kemenkominfopusat. Jawaban masih akan membicarakan hal ini nanti Pemda Bangkep akan diinformasikan kalau ada kejelasan,” jelasnya.
Namun sampai saat ini Kemenkominfo tak kunjung memberi kejelasan kepada Pemda.
Tak ingin kehabisan akal, Diskominfo Bangkep kemudian berupaya mencari alternatif lain.
Solusinya adalah, menggaet vendor yang bisa memberikan layanan jaringan telekomunikasi kepada masyarakat Bangkep, khususnya di titik-titik blank spot (tempat yang tidak tersentuh jaringan).
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Indosat dan XL,” ungkapnya.
Pihak vendor berjanji akan mensurvey sejumlah titik yang dianggap berpotensi sebagai lokasi pembangunan tower.
“Kami menunggu informasi selanjutnya dari mereka (vendor). Kami berharap mereka bisa bekerjasama dengan Pemda,” pungkasnya. *
(dahlan)
Discussion about this post