LUWUK— Sebagai tuan rumah, Kabupaten Banggai sangat siap untuk melaksanakan pekan olahraga provinsi (Porprov) IX Sulteng.
Cerminannya adalah dengan telah mengalokasikan anggaran lewat APBD tahun anggaran 2022.
Pada rapat penetapan APBD tahun 2022, Kabupaten Banggai memporsikan kegiatan olahraga empat tahunan itu sebesar Rp 10 miliar.
Hal yang kontra justru terjadi pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng.
Sekalipun yang punya gawean pesta olahraga tingkat regional itu, namun Pemprov ternyata tidak menganggarkan kegiatan Porprov IX di Luwuk Banggai.
Lantas bagaimana pendapat KONI Sulteng dengan kondisi yang tidak beda jauh dengan Kabupaten Buol yang tidak siap menjadi tuan rumah Porprov lantaran APBD nya tidak memberi porsi anggaran?
Direktur Eksekutif KONI Sulteng, Moh. Warsita kepada Luwuk Times, Rabu (13/07/2022) tak menampik bahwa anggaran Porprov Sulteng tak teralokasi pada penetapan APBD 2022.
Namun bukan berarti, lanjut Warsita, Porprov Sulteng tidak akan terlaksana.
“Kami melaksanakan Porprov. Tapi nanti akan dialokasikan pada dana perubahan (APBD-P) tahun ini,” kata Warsita.
Ketua Harian Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Sulteng ini enggan berspekulasi terkait anggaran yang bersumber dari Pemprov Sulteng itu. Alasannya, karena itu sudah menjadi ranah para elit.
“Tinggal bagaimana itu nanti mencarikan. Itu sudah menjadi kewenangan pimpinan untuk menjawab itu. Karena ini masalah keuangan cukup rawan,” ucapnya.
“Tapi ini sudah saya sampaikan tolong diusahakan untuk mengisi seluruh tahapan secara keseluruhan sekitar Rp 2-3 miliar yang dibutuhkan panitia. Karena ini sudah menjadi komunikasi tingkat atas. Kalau teknis masih bisa kami jawab,” tambah Warsita.
Pembagian Anggaran
Bagaimana dengan persentase pembagian penganggaran antara Pemprov Sulteng dan Pemda Banggai?
Pertanyaan lanjutan ini kembali mendapat jawaban Warsita.
“Kalau yang saya tahu Rp 15 miliar Banggai dan Rp 10 miliar provinsi. Tapi saran saya tanya kepada pihak yang lebih berkompoten,” katanya.
Pada kesempatan itu, Warsita merekomendasikan kepada Sekretaris Umum (Sekum) KONI Sulteng, Husin Alwi.
“Sama pak Sekum KONI Sulteng boleh. Beliau juga Ketua Panwasla,” saran Warsita.
Hanya saja nomor handphone Sekum KONI Sulteng Husin Alwi yang dihubungi sebanyak 2 kali sekitar pukul 09.44 dan 09.48 wita tidak aktif. *
Discussion about this post