BATUI SELATAN— Field Senior Manager Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), Abidzar Akman menegaskan, sebagai industri hulu migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batui Selatan Kabupaten Banggai dibawah pengawasan SKK Migas, pihaknya akan terus berupaya menjalankan program yang bermanfaat untuk masyarakat.
Tentu saja program populis itu, JOB Tomori akan berkolaborasi serta bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Pemda Banggai dan PD Aisyiyah.
“Kedepan kami akan berusaha untuk mengajak industri hulu migas lainnya di Kabupaten Banggai, bersama-sama memberikan manfaat yang lebih baik lagi untuk komunitas adat terpencil Dusun Tombiobong,” kata Abid, sapaan akrab Abidzar Akman.
Komitmen Abid ini ia sampaikan pada peresmian gedung PAUD Aisyiyah dan sarana air bersih perpipaan Komunitas Adat Suku Loinang, Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan, Selasa (12/7/2022).
Sementara itu, Relation Security dan ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto menambahkan, khusus dusun Tombiobong, JOB Tomori bersama PD Aisyiyah telah melakukan pemberdayaan ekonomi.
Yakni pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman jangka pendek, bantuan alat pertanian dan melaksanakan program penanggulangan stunting dengan melibatkan Unhas Makassar yang saat ini terus berjalan.
Selain itu sambung Agus Sudaryanto pembangunan sanitasi air bersih yang berjarak 2 kilometer dari sumber mata air hingga ke rumah warga.
Kata Agus Sudaryanto, program pembangunan sarana air bersih ini berdasarkan laporan dari konsultan Aisyiyah yang menggunakan pipa jenis HDPE ukuran 4 inc sepanjang 960 meter.
Kemudian pipa 3 inc sepanjang 672 meter dan pipa 2 inc untuk sambungan ke rumah warga sepanjang 660 meter.
Dan hal itu menghasilkan 253.296 liter perdetik. Namun aktualnya hanya tergunakan 2,5 liter per detik untuk memenuhi 35 rumah tangga dusun Tombiobong.
Sehingga surplus air masih sangat melimpah yang kedepan bisa tergunakan warga untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar,” kata Agus Sudaryanto.
Desa Sasaran
Bupati Banggai, Amirudin Tamboreka, meresmikan gedung PAUD Aisyiyah dan sarana air bersih perpipaan Komunitas Adat Suku Loinang, di Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan.
Pembangunan kedua fasilitas umum tersebut oleh JOB Tomori bekerjasama dengan pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai, sebagai bentuk komitmen industri hulu migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai.
Awalnya tahun 2018 kisah Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai, Drs. Sri Moxsa Djalumang, S.Pd, bersama organisasi otonom lainnya masuk dalam tim gugus tugas penanggulangan stunting bersama Pemda Banggai serta melakukan bakti sosial.
Saat itu kata dia, mereka mencari desa sasaran yang kondisinya sangat parah, agar apa yang akan dilakukan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
Maka tiba lah pada dusun Tombiobong, yang saat itu keadaannya benar-benar terisolir. Akses hanya jalan setapak dan dipenuhi semak belukar serta masyarakatnya masih menggunakan pakaian yang belum layak.
Setelah berbaur dengan warga, begitu banyak yang harus dilakukan. Saat itu menurut kami keberadaan sekolah menjadi kebutuhan mendasar.
Dan rencana ini mendapat sambutan baik para ibu yang siap menjadi relawan sebagai guru yang tidak menuntut upah.
Seiring perjalanan waktu kata Sri Moxsa, pihaknya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk JOB Tomori yang memiliki komitmen yang sama untuk memberdayakan masyarakat dengan membangun gedung PAUD yang lebih layak.
“Termasuk pembangunan sarana air bersih yang saat ini sudah bisa ternikmati 35 rumah tangga Dusun Tombiobong,” ujar Ibu Inang, sapaan Sri Moxsa.
Bupati Terharu
Mendengar penjelasan Ketua PD Muhamadiyah Kabupaten Banggai itu, Bupati Banggai Amirudin Tamboreka merasa terharu. Bahkan ia tak dapat membendung air matanya, hingga harus menjedah sambutannya beberapa menit.
Luar biasa kata Amirudin setelah mendengar penjelasan Ketua Aisyiyah membuat saya tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Kalau kita bekerja dengan hati kata Amirudin, maka kita tidak akan berfikir tentang apa yang kita dapatkan.
Apabila berfikir tentang pendapatan, mungkin saya sambung Bupati Banggai ia sudah berhenti menjadi bupati.
Karena lebih banyak yang saya keluarkan dari pada yang saya dapatkan. Namun jangan berkecil hati, Tuhan maha adil. Mungkin hari ini kita tidak mendapatkan apa-apa.
Tapi coba merenungi setiap hari langkah kita. Bahkan setiap tarikan nafas kita, begitu banyak nikmat yang kita dapatkan.
Banyak orang kaya yang kita lihat, sambung Bupati, tetapi mereka tidak bisa makan yang enak-enak.
Tapi kita yang berjuang untuk kehidupan orang lain, begitu banyak nikmat yang kita rasakan. Sebab tidak semua orang bisa tergerak hatinya datang ke Tombiobong.
Harta yang kita miliki lanjut dia, tidak akan pernah menjadi ukuran. Akan tetapi pengabdian kita yang berguna untuk orang lain, itulah yang berguna untuk kita. Karena sesungguhnya masih ada kehidupan sesudah mati.
Pada kesempatan ini Bupati Banggai memberikan bantuan kepada para guru yang telah bekerja sepenuh hati.
Bahkan akan berusaha mengangkat mereka sebagai guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Karena pertegas Amirudin, ada kewenangan daerah untuk menentukan, termasuk memprioritaskan perbaikan jalan.
“Silahkan PD Aisyiyah menyusun perencanaan pembangunan micro hydro untuk pembangkit listrik dan memasukan proposal kepada Pemda Banggai. Pasti kita akan bantu,” tegasnya. *
(society)
Discussion about this post