Luwuk Times— Pengprov Cabor resah mendekati pelaksanaan Babak Kualifikasi PON 2024. Sampai dengan Juni 2023, belum ada kepastian anggaran dari KONI Sulteng memberangkatkan semua cabor yang akan mengikuti BK PON karena kurangnya anggaran.
Apalagi anggaran hibah KONI Sulteng yang harusnya dipakai pembinaan cabor prestasi telah dialihkan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulteng, Rp1,5 miliar untuk kegiatan olahraga rekreasi KORMI di ajang FORNAS 2023.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Pengprov IMI Sulteng Helmy Umar SE, mengatakan BK PON pintu gerbang menuju prestasi Sulteng Emas.
Olehnya wajib bagi KONI maupun Dispora serta Gubernur dan DPRD Sulteng mencarikan solusi atas kekurangan anggaran ini.
“Jangan bicara Sulteng Emas kalau ikut BK PON saja tidak. Apa yang mau dikejar Sulteng Emas atletnya gagal berangkat,” ujar Helmy.
IMI Sulteng akan memberangkatkan tim balap motor mengikuti BK PON 2024. Tim yang diberangkatkan sekitar 10 atlet kelas racing dan grass track, serta pelatih dan manajer. Estimasi yang dibutuhkan Rp600 juta lebih.
Menurut Helmy, biaya sebesar itu digunakan untuk pemusatan latihan serta juga pembelian motor yang dipakai balapan. “Kita ini mau berangkat Juli, belum bicara pemusatan latihan, tapi anggaran tidak ada,” kata Helmy.
Menurut Helmy, wajar saja jika Cabor mengusulkan anggaran cukup besar. “Kita berangkatkan atlet kuota maksimal semua kelas kita ikuti. Nanti hasil BK PON itu tersaring siapa saja yang lolos PON,” kata Helmy.
Selaku Ketua Umum induk olahraga balap motor di Provinsi Sulteng, ia tidak akan tinggal diam atas masalah ini. Mau tidak mau, cabor harus menyuarakan aspirasi kepada pemangku kepentingan ke Dispora Provinsi Sulteng dan DPRD Sulteng hingga Gubernur.
Discussion about this post