LUWUKTIMES.ID — Satu lagi karya anak Luwuk Banggai yang patut dibanggakan. Film berjudul Amanah di Tanah Adat segera tayang.
“Rencananya launching tanggal 12 Januari di Palu Grand Mall,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai, Lesmana Kulab, Senin (08/01/2024).
Film berdurasi hampir 2 jam ini dinisiasi oleh komunitas anak muda Luwuk Banggai. Yang selanjutnya mendapat respon DKISP Banggai.
“Ini berawal dari proposal yang diajukan komunitas. Dan kami respon. Sehingga DKISP Project pun membuat film nya berlatar Kabupaten Banggai,” kata Lesmana.
“Karena bertema budaya, kami pun berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Banggai. Seingat saya itu akhir tahun 2022 lalu,” tambah Lesmana.
Cukup panjang waktu yang dibutuhkan dalam proses penyusunan naskah.
“Mulai dari penyusunan naskah sampai dengan tayang butuh satu tahun. Sedang proses syuting hanya sebulan,” kata Lesmana.
Sejumlah titik yang menjadi lokasi syuting pembuatan film yang menghabiskan anggaran Rp200 juta.
Selain beberapa tempat yang ada di dalam Kota Luwuk juga destinasi wisata Pulo Dua Kecamatan Balantak Utara Kabupaten Banggai.
Adat Istiadat
Film yang ditulis Diah Fahri Sahada dan Sutradara sekaligus Produser Reksarinda ini punya alasan sehingga memilih judul Amanah di Tanah Adat.
“Kabupaten Banggai masih kental dengan adat istiadat. Dan untuk menjaga adat istiadat itu menjadi bagian dari amanah,” ucap Lesmana yang pada film Amanah di Tanah Adat berperan sebagai dosen pembimbing.
Dalam film Amanah di Tanah Adat yang telah lulus dari lembaga sensor ini juga diceritakan tentang ritual pelestarian Burung Maleo. Termasuk amanah dari sisi kehidupan.
“Banyak pesan moral yang disampaikan dalam film Amanah di Tanah Adat. Penasaran? Nonton saja tayangan perdananya tanggal 12 Januari 2024 di Kota Palu,” kata Lesmana yang juga Ketua Pengkab Asosiasai Futsal Kabupaten (Afkab) Banggai ini.
Para Pemain Film Amanah di Tanah Adat
Evander Kristalino (Sandi)
Gledys Alibasyah (Amanah)
Inggrit Vani Maengko (Fadilah)
Oki D.M (Ferdi)
Try Anugroh (Rawis)
Morisca Ramadhany (Kak Lia)
Fitrah Jaya Permana (Abul)
Sherina Novita Yusuf (Naning)
Nindy Hontong (Fitrih)
Bintang Pradana (Atu)
Aiko (Kinang)
Suparman Tampuyak (Ayah Sandi)
Leni (Ibu Sandi)
Ir H. Amirudin Tamoreka (Petani Jagung)
Lesmana Kulab (Dosen Pembimbing)
Sophansyah Yunan (Ketua Lembaga Adat)
Zainal Abidin Alihamu (Penceramah)
Syaripudin Hinelo dan Lesmana Kulab (Eksekutif Produser)
Diah Fahri Sahada (Penulis)
Reksarinda (Sutradara dan Produser)
DKISP Project. *
yan
Discussion about this post