LUWUK, Luwuk Times.ID – Proyek bernilai miliaran rupiah di RSUD Luwuk melewati batas waktu kontrak. Molornya proyek renovasi ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) senilai Rp 3,4 miliar itu lantaran kurangnya jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan.
“Benar banyak tenaga kerja yang berhenti,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Luwuk Firmansyah saat di temui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (13/1/2021).
Para tenaga kerja tersebut berhenti punya alasan. Itu karena dampak dari pandemi Covid-19,
“Mereka takut bekerja di lingkungan rumah sakit (RS). Apalagi RS Luwuk menjadi rujukan untuk pasien Covid-19,” tuturnya.
Meskipun telah menyeberang tahun anggaran, proyek tersebut optimis bisa terselesaikan.
“Progresnya sudah 80 persen. Tinggal finishing. Kita beri tambahan waktu hingga 4 Februari,” tambahnya.
Sesuai ketentuan yang berlaku kata dia kepada pihak penyedia dalam hal ini CV. Rufany Papua diberlakukan denda untuk setiap hari keterlambatan.
“Dendanya nanti diambil dari jaminan penyedia,” tandasnya.
Proyek di RSUD Luwuk itu bersumber dari DAK 2020, dengan masa pekerjaan mulai 19 Juni- 30 Desember 2020. Namun volume pekerjaan baru mencapai sekitar 60-80 persen. *
(cen)
Discussion about this post