BANGGAI, Luwuktimes.id — Politik itu dinamis. Kencangnya konstelasi diyakini dapat memberi pengaruh terhadap peta politik kekinian.
Di atas kertas, peluang cabup Banggai Amirudin untuk kembali diusung Partai Golkar sangat terbuka lebar.
Itu lantaran kandidat petahana ini mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkar.
Bahkan sangat jelas, DPD Partai Golkar Banggai tidak membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup.
Karena ada tiga nama yang akan dipilih. Dan salah satunya akan diberi rekomendasi DPP Partai Golkar.
Namun dibalik kans itu, spekulasi politik tak kalah merebak.
Calon Bupati Banggai asal Partai Gerindra, Sulianti Murad, disebut-sebut punya kans tidak kecil untuk merebut rekomendasi Partai Golkar di Pilkada Banggai 2024.
Konstalasi itu terjadi, tentu tidak lepas dari lobi lobi tingkat tinggi yang dilakukan elit partai pada level pusat.
Apalagi, Amirudin melalui liaison officer (LO) aktif melakukan safari politik.
Zaidul Bahri Mokoagow dan Muhamad Ramdan, mendatangi semua partai politik (parpol) yang membuka pendaftaran bakal cabup Banggai.
Hal ini kemudian melahirkan perspektif bahwa muncul kekuatiran Amirudin jika Golkar batal mengusungnya.
Sehingga ia harus mendaftar di enam parpol, minus Partai Gerindra Banggai.
Respon Golkar
Menanggapi wacana itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai, Irwanto Kulap mengatakan, nama Sulianti Murad tidak masuk dalam daftar yang mengantongi surat tugas bakal calon Bupati Banggai dari DPP.
“Saya kira sangat jelas, ibu Anti tidak mendapat surat tugas dari DPP Golkar,” kata Irwanto.
Bagaimana dengan lobi lobi politik tingkat tinggi, yang diyakini dapat merubah konstalasi politik di daerah?
Pertanyaan itu kembali diladeni Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Banggai ini.
“Tapi kalau semisal ibu Anti bisa dapat rekomendasi Golkar, maka saya sampai hari ini belum bisa membayangkan itu,” jawab Irwanto.
Tapi yang jelas sambung Ketua Komisi 1 DPRD Banggai ini, sebagai kader Golkar tetap berpegang pada surat tugas.
“Tentang perspektif di luar nama pemegang surat tugas, bagi saya itu sah sah saja,” kata dia.
Sebagai pemenang pemilu 2024 di Kabupaten Banggai dengan mengantongi 11 kursi, harusnya Partai Golkar mendorong calon bupati dan bukan calon wakil bupati.
Makanya Partai Golkar tidak membuka pendaftaran. Dan calon bupati sudah ada dari salah satu diantara 3 nama itu.
“Logikanya, yang dibawa 11 kursi saja mo suka jadi calon bupati, apalagi yang 11 kursi,” ucap Wanto.
Sebelum menutup komentar, dua pernyataan Irwanto Kulap.
“Ketika nama yang keluar diluar dari pemegang surat tugas, maka sebagai kader Golkar tentu akan taat dan patuh,” kata Wanto sapaannya.
Ia pun menyambungnya, “Tapi kami yakin apa yang didelegatifkan DPP Partai Golkar, satu diantaranya yang akan mendapat rekomendasi. Tapi tidak diluar dari tiga nama tersebut”. *
Discussion about this post