PALU, Luwuk Times— Kritik pengurus KONI Sulteng, disuarakan direktur eksekutif KONI Sulteng, Muhamad Warsita dan ketua bidang pembinaan prestasi Dr Humaedi Latief.
Seperti yang telah diberitakan banyak media di Sulteng, keduanya menyebutkan, pelaksanaan puslatda menuju PON Aceh – Sumut, secara kelembagaan KONI Sulteng tidak ikut dalam soal urusan teknis dan pengadaan peralatan.
Namun terkait urusan administrasi pendaftaran atlet, pelatih ke pengurus besar (PB) PON XXI Aceh-Sumut masih ditangani KONI Sulteng.
Menariknya lagi masalah asupan gizi atlet (makan) dan pelaksaan latihan ikut “dikuliti” pengurus KONI.
Peralatan Latihan Belum Siap
Pelaksanaan pemusatan latihan (puslatda), kontingen Sulawesi Tengah (Sulteng) menuju pekan olahraga nasional (PON) XXI, Aceh – Sumut tahun 2024 Jumat 31/5/24 diresmikan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura di Yonif 711 Raksatama Palu.
Usai diresmikan, puslatda yang diikuti duta-duta olahraga terbaik Sulteng, langsung menuai kritik.
Ironisnya, tak hanya pengamat dan pegiat olahraga yang bersuara sumbang. Ternyata, beberapa pengurus komite olahraga nasional Indonesia (KONI), Sulteng ikut mengkritisi pelaksanaan puslatda yang ditempatkan di Asrama Yonif 711 Raksatama Palu.
Kepala dinas pemuda olahraga (Dispora) Sulteng, Drs Irvan Aryanto, M.Si yang dikonfirmasi Luwuk Times, Senin (3/6/2024) terkait tidak dilibatkanya KONI Sulteng, dalam pelaksanaan dan belum tersedianya peralatan latihan bagi cabang olahraga (cabor) yang disiapkan ke PON Aceh-Sumut.
Kadispora Irvan menjelaskan, sejak satuan tugas (satgas) puslatda dibentuk yang diketuai Komandan Korem 132 Tadulako, Brigjen TNI Dody Triwinarto, KONI Sulteng selalu diundang untuk terlibat.
Bahkan meminta personil KONI untuk masuk dalam satgas Puslatda.
Berkait pemberitaan miring tentang gizi atlet juga dijawabnya.
“Pemberian asupan makan minum untuk atlet sudah sesuai dengan kebutuhan atlet, karena kami didampingi ahli gizi dari dinas kesehatan” jelas Irvan Aryanto.
Adapun soal latihan, semuanya berjalan baik dan lancar dibawah penanganan pelatih dari masing-masing cabor.
Salah seorang pelatih menuturkan kepada Luwuk Times, kendati puslatda sudah digelar, tetapi program latihan belum bisa berjalan maksimal.
Bersambung halaman sebelah
Discussion about this post